JENEWA, CEKLISSATU - Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengumpulkan keterangan atas insiden penembakan yang menewaskan jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, pada Mei 2022 lalu. 

Dari hasil temuan menunjukkan bahwa Shireen tewas ditembak oleh pasukan keamanan Israel.

Juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani mengatakan temuan tersebut menegaskan bahwa kematian jurnalis keturunan Palestina-Amerika itu bukan berasal dari tembakan sembarangan yang dilakukan warga Palestina. 

"Semua informasi yang kami kumpulkan termasuk informasi resmi dari militer Israel dan Jaksa Agung Palestina konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh warga Palestina yang bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel," ujar Ravina saat konferensi pers di Jenewa, Swiss, dikutip dari Reuters pada Sabtu 25 Juni 2022.

Baca Juga : Jurnalis Senior Al Jazeera Tewas Ditembak Pasukan Israel

Pejabat Israel dan Palestina sempat saling menuduh atas insiden yang juga memicu terjadinya kekacauan di lokasi pemakaman Shireen. Saat proses pemakaman polisi-polisi Israel tiba-tiba menyerang para pelayat yang hadir.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka berkomitmen untuk menyelidiki kematian Shireen dan meminta pihak berwenang Palestina untuk berbagi akses ke peluru yang menewaskan jurnalis tersebut.

Namun, Shamdasani mengaku bahwa Kantor HAM PBB telah melakukan pemantauan sendiri atas insiden tersebut. 

Akan tetapi Shamdasani menolak menggunakan kata "penyelidikan". Dia mengatakan PBB telah memeriksa materi foto, video, dan audio serta mengunjungi tempat kejadian, berkonsultasi dengan para ahli, meninjau komunikasi resmi, dan mewawancarai para saksi.

"Sangat menggelisahkan bahwa pihak berwenang Israel tidak melakukan penyelidikan kriminal," kata Shamdasani.

Otoritas Palestina mengatakan penyelidikannya menunjukkan bahwa Shireen ditembak oleh seorang tentara Israel dan secara sengaja melakukan pembunuhan terhadap jurnalis perempuan itu.