MANILA, CEKLISSATU - Gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang pulau Luzon di Filipina utara, menewaskan setidaknya empat orang dan merusak bangunan. 

Tercatat, dua orang tewas di Provinsi Benguet, satu di Provinsi Abra, dan satu lagi di provinsi lain. 

"Ada 4 orang tewas dan 60 orang terluka," kata Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos dalam konferensi pers, dilansir Reuters, Rabu 27 Juli 2022.

Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa melanda sekira 11 km tenggara Kota Dolores pada kedalaman dangkal 10 km. 

Presiden Ferdinand Marcos Jr di Facebook menyebutkan 173 bangunan rusak dan 58 tanah longsor akibat dampak guncangan gempa tersebut. Sebanyak 44 korban dari 60 yang terluka berada di Provinsi Abra.

Baca Juga : Gempa Dahsyat M 7,1 Guncang Filipina, Bangunan Hancur dan Jaringan Listrik Putus

"Laporan menyedihkan tentang kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi. Kami memastikan tanggapan cepat kepada mereka yang membutuhkan dan terkena dampak bencana ini," ujar Ferdinand. 

Sementara itu, para pasien di sebuah rumah sakit di provinsi Abra dievakuasi setelah sebagian gedung itu runtuh diguncang gempa tersebut. Belum ada laporan korban jiwa maupun luka akibat bencana alam ini.

Abra, merupakan wilayah berpenduduk hampir 250.000 orang. Letak geografi provinsi ini berupa lembah dan dikelilingi pegunungan yang terjal.

Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik, sekelompok gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Samudra Pasifik. Gempa bumi sering terjadi dan ada rata-rata 20 topan setiap tahun, beberapa memicu tanah longsor yang mematikan.