BOGOR, CEKLISSATU- Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Parungpanjang Kabupaten Bogor menelan korban jiwa. Seorang warga bernama Cecep 45 Warga Desa Parungpanjang meninggal dunia setelah antre di kantor desa pada Jumat pagi pukul 9.30 WIB tadi pagi.

Hal itu pun dibenarkan Camat Parungpanjang Icang Aliudin bahwa benar warga Parungpanjang meninggal dunia setelah antre mengambil BLT BBM.

“Ia benar meninggal antre sesak napas sempat dibawa ke Puskesmas. Namun tidak tertolong,”kata Camat Parungpanjang kepada wartawan, Jumat 16 September 2022.

Baca Juga : Pergeseran Tanah Babakan Madang

Icang mengatakan, dari keterangan keluarga bahwa korban memiliki asma dan saat antrea asmanya kambuh karena terlalu banyak orang yang ikut antre dan berdesakan.

“Antrean panjang mungkin karena hampir 2000 warga yang mendaptakan BLT BBM untuk di Desa Parungpanjang,”katanya.

Pihaknya juga kata Camat sudah berkoordinasi dengan Forkopimcam Polsek dan Koramil, bahwa keluarga menerima kejadian sebagai itu musibah.

“Pihak keluarga juga sudah menerima menggangap ini musibah dan nanti sore akan dikebumikan,”katanya.

Icang menjelaskan di Kecamatan Parungpanjang warga yang mendaptakan BLT BBM itu sekitar 13 ribu Keluarga  Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 11 desa.

“Untuk desa desa di Kecamatan Parungpanjang itu ada 11 desa yang mendapatkan BLT BBM dan BLT Sembako,”ungkapnya.

Lebih lanjut untuk pembagian BLT BBM dan BLT sembako dilakukan oleh kantor Pos Indonesia dimasing masing desa.

“Seharunya mekanisme pembagian dibagikan dua gelombang karena yang dapat banyak untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi.”ungkapnya.