JAKARTA, CEKLISSATU – Mengelompokkan potensi-potensi negara-negara ASEAN dalam menghadapi isu resesi global, dua mahasiswa IPB berhasil menjadi juara di konferensi internasional.

IPB, dengan perwakilannya Azka Al Azkiya yang merupakan mahasiswa program studi Statistika dan Sains Data serta Helynda Mulya Arga Retha dari program studi matematika berhasil menjadi juara pertama Best Oral Presentation bidang Mathematics, Science, and Applied Science dalam the 1st International and 8th National Conference on Science and Technology (INSCIC).

Konferensi tersebut merupakan agenda tahunan tingkat internasional untuk mempertemukan peneliti, dosen, dan mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dalam bidang sains dan teknologi.

Baca Juga : Produk UMKM Alumni IPB Tembus Pasar Eropa

Konferensi yang diikuti lebih dari 400 tim peneliti dari berbagai universituas di dunia itu diselenggarakan oleh Faculty of Science, Technology, and Agriculture Yala Rajabhat University, Thailand, pada 21-22 Februari 2023 lalu.

Konferensi tersebut terdiri dari tiga tahap yaitu seleksi abstrak, full paper, dan presentasi dengan tahap akhir yakni presentasi dilakukan secara luring di Yala Rajabhat University, Thailand.

Kedua mahasiswa IPB tersebut membuat penelitian berjudul Early Detection of ASEAN Countries Feasibility Against the Threat of Recession by McQuitty Linkage Clustering and Data Envelopment Analysis.  

Di mana, mereka menggunakan formula-formula matematika dan statistika untuk mengelompokkan  potensi negara-negara ASEAN dalam menghadapi isu resesi global.

Pada tahap presentasi, seluruh peneliti diberikan waktu untuk memaparkan hasil penelitiannya dalam waktu 10 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh panelis.

“Kami berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi referensi bagi para stakeholder di negara-negara ASEAN dalam membuat kebijakan dalam menghadapi ancaman resesi,” kata Helynda dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 1 Mei 2023.

“Alhamdulillah bisa dapat penghargaan karena dari awal kita tidak expect akan dapat penghargaan. Kebanyakan peserta adalah dosen dan mahasiswa S2,” tutup Azka.