BOGOR, CEKLISSATU - Ratusan masa aksi damai yang berasal dari seluruh anggota KSP SB dari berbagai wilayah Indonesia dengan mengatasnamakan diri Perkumpulan Sejahtera Bersama Bersatu (PSBB) menyampaikan aspirasi di depan Kantor PN Kota Bogor Kelas 1A, jalan Raya Pengadilan, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, kemarin.

Koordinator Aksi dari PSBB, Mulyadi mengatakan bahwa kehadirannya sebagai upaya menyampaikan aspirasi untuk mewakili rekan-rekan di berbagai wilayah sebagai dukungan untuk kelangsungan KSP SB. Dalam hal ini, pihaknya sangat menghormati keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yaitu untuk tidak melaporkan kepada pihak berwajib.

"Kami sangat menghormati keputusan RAT terakhir dari KSP SB, makanya kami justru inginkan adalah bagaimana pengurus pengawas di internal bisa bekerja maksimal untuk mendapatkan investor, hingga pembayaran homologasi bisa berjalan sesuai harapan," ucapnya da Selasa, 4 Juli 2023.

Baca Juga : Kemeriahan dan Antusiame Masyarakat  Opening Ceremony, Denda Alamsyah Ketua PANLAK FORNAS Sambut Positif

Kendati dalam proses perjalanannya, lanjut Mulyadi, rekan-rekan yang lain memilih dengan jalur hukum, hingga terjadinya proses sidang, sedangkan pihaknya justru akan lebih bijak dengan menghendaki haknya anggota bisa terbayarkan tanpa proses hukum.

"Kami pertegas, bahwa visi misi kami adalah ingin mempersatukan seluruh anggota yang non LP (Laporan Polisi), dan kami kira mereka dari group LP yang hanya kurang lebih 2 ribu anggota, tidak bisa mewakili kami, yang notabene didukung hampir mayoritas anggota KSP SB," ujarnya.

Dari total anggota KSP SB yaitu 156 ribu, dan manakala yang melaporkan hanya 2 ribu anggota, sangat ironis sekali. Tidak sampai 3 persennya dari jumlah anggota KSB SB, dan tentu belum bisa mewakili.

"Kami heran, pihak yang melaporkan itu hanya mewakili 2 ribu saja, sedangkan kami yang masih memiliki pikiran positif untuk kelangsungan KSP SB didukung jauh lebih banyak. Meski mereka berkoar-koar dalam aksinya, mewakili seluruh anggota KSP SB, tapi ada kenyataannya hanya untuk kepentingan pribadinya saja," jelasnya.

Mulyadi mengaku bahwa memang ada dua kubu yang sama-sama ingin memperjuangkan haknya, tetapi pihaknya lebih elegan dengan mematuhi aturan dan koridor-koridor yang ada, tentunya dengan harapan yang sama yaitu memperjuangkan hak-haknya.

"Kami sangat patuh dan ingin memperlihatkan dengan aksi yang damai, dan tentunya mengikuti aturan, tiada lain hanya ingin memperjuangkan supaya hak kita semuanya bisa kembali atau terbayarkan, jadi ini sangat bersebrangan dengan kelompok yang melaporkan," katanya.