BOGOR, CEKLISSATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap bahwa dari 40 kecamatan yang ada, 24 di antaranya dikategorikan sebagai daerah rawan bencana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna menyebutkan, konsep Pemkab Bogor dalam hal penanggulangan bencana dibagi ke dalam tiga klaster. Yaitu Mitigasi (pencegahan), Tanggap Darurat (evakuasi penyelamatan), dan Pasca.

“Kita sebetulnya di Kabupaten Bogor konsepnya adalah bagaimana penanggulangan bencana itu di mitigasi. Semakin mitigasinya tinggi semakin baik. Tetapi kalau mitigasinya minimal, pasti tanggap darurat dan pascanya itu maksimal,” ungkap Agus Suyatna kepada ceklissatu.com, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga : Memasuki Musim Hujan, BPBD Kabupaten Bogor Ingatkan Warga Waspada Angin Kencang

Agus Suyatna mengatakan, secara umum di Kabupaten Bogor sebetulnya kebencanaan itu banyak disebabkan oleh manusia. Ia menilai, yang bukan oleh manusia itu hanya gempa, angin puting beliung, murni fenomena alam.

2 Ft Bencana Gempa 2.webp
CEK LOKASI TERDAMPAK: BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat bencana gempa Sukabumi yang berdampak di Kabupaten Bogor, pada Kamis (14/12/2023). FOTO: BPBD FOR CEKLISSATU.COM

“Tetapi kalau banjir, longsor, tanah bergerak itu sebetulnya sesuatu yang bisa dicegah,” terangnya.

Terkait dengan pencegahan, menurutnya bagaimana pembangunan jangan ada di lokasi yang berbahaya. Misalnya di pinggir sungai, di bantaran kali. Karena Perda di Kabupaten Bogor mengarah ke sana. Kemudian IMB, tidak boleh membuat bangunan di tebingan.

“Kemudian dalam aturannya pembangunan perumahan, bangunan itu ada yang disebut dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tidak boleh semua bangunan itu menutup RTH,” tegasnya.

Namun, hingga saat ini pihaknya masih menemukan adanya banjir bandang, dan banjir yang sifatnya genangan.

“Di Kabupaten Bogor itu sekarang sudah 24 kecamatan yang menjadi rawan bencana alam dari 40 kecamatan. Termasuk Cibinong sekarang ini sudah masuk dalam daerah rawan bencana, walaupun bencananya bukan longsor atau angin puting beliung. Tetapi banjir,” ucapnya.

Terkait dengan gempa bumi yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) di wilayah Sukabumi dan berdampak ke sejumlah daerah di Kabupaten Bogor, menurut Agus Suyatna upaya yang dilakukan BPBD saat ini pihaknya mengoordinasikan, karena untuk tanggap darurat sudah dilaksanakan.

“Begitu gempa terjadi kita buatkan status tanggap darurat. Itu selama 2 minggu. Jadi tanggap darurat itu bagaimana segala kebutuhan masyarakat, minimal kita masukan ke tenda sebagai tempat berlindung. Tetapi mereka sudah kembali lagi ke tempat masing-masing,” tuturnya.

Agus menyatakan, hanya tinggal PR nya adalah rumah-rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat. 

“Saat ini sedang kami inventarisir, tetapi nanti leading sektornya adalah dinas perumahan yang akan mengeksekusi itu untuk perbaikan dan sebagainya. Tetapi juga assessment yang betul-betul terdampak,” ujarnya.

Berikut ini daftar 24 kecamatan rawan bencana berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor:

Bagian Barat: Tenjolaya, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, Jasinga, Leuwiliang, Cigudeg, Rumpin.

Bagian Timur: Cariu, Tanjungsari, Gunung Putri, Sukamakmur, Jonggol, Klapanunggal.

Bagian Selatan: Cijeruk, Megamendung, Cisarua, Cigombong.

Bagian Utara: Rancabungur, Ciomas, Ciseeng.

Bagian Tengah: Babakan Madang, Citeureup, Bojonggede.

Diketahui, pada Kamis 14 Desember 2023 sekitar pukul 06.35 WIB sebagian wilayah Kabupaten Bogor diguncang gempa dengan kekuatan Magnitudo 4,6.

Koordinat titik gempa 6.76 LS – 106.53°BT. Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25km Barat Laut Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat pada kedalaman 5 km. 

Berdampak pada wilayah Kabupaten Bogor menyebabkan beberapa bagunan mengalami kerusakan.