BOGOR, CEKLISSATU – Belum lama ini sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor diterjang hujan deras disertai angin kencang. Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengingatkan masyarakat agar waspada angin kencang

Plt Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi Sumardi mengatakan, pada Selasa (31/10/2023) sekitar pukul 16.30 WIB angin kencang menerjang sejumlah wilayah.

Data sementara yang diperoleh, angin kencang melanda wilayah Ciomas, Dramaga, Sukaraja, Leuwisadeng, dan Kecamatan Kemang.

Baca Juga : Pemkab Bogor Tambah BTT hingga Rp30 Miliar untuk Penanganan Bencana

“Berdasarkan kajian cepat BPBD bangunan yang rusak dan terdampak dari kejadian tersebut ada 497 bangunan. Wilayah Ciomas 465 bangunan, Dramaga 17 bangunan, Sukaraja 7 bangunan, Leuwisadeng satu bangunan, dan Kemang 7 bangunan,” ungkap Andi Sumardi kepada ceklissatu.com di kantor BPBD Kabupaten Bogor, Kamis (02/11/2023). 

Ia mengklaim, saat ini pihaknya masih terus mengkaji secara cepat. Dengan menerjunkan personel di lapangan, kemudian mendata apakah ada penambahan bangunan yang terdampak atau tidak.

Kaji cepat yang dimaksud yaitu penanganan akibat angin kencang tersebut. Seperti evakuasi pohon tumbang, hingga puing-puing yang terdampak ke rumah.

Baca Juga : Diterjang Angin Puting Beliung, 30 Titik Lokasi di Kota Bogor Terdampak

“Personel yang diterjunkan sebanyak 36 personel di lapangan, ditambah dengan anggota wilayah yang stand by di rumah. Selain itu, saat ini BPBD Kabupaten Bogor sudah memiliki 11 unit perahu karet,” terangnya.

Andi Sumardi pun mengingatkan masyarakat dalam menghadapi musim penghujan. Yaitu selalu waspada disaat ada angin kencang atau hujan deras. 

“Selalu siaga di rumah, dan berkoordinasi dengan pihak desa untuk membuat pos atau pun kelompok ronda. Agar apabila ada satu kejadian bencana bisa mendeteksi secara dini,” tegasnya.

Andi Sumardi menuturkan, untuk kelanjutannya pihak BPBD berkolaborasi dengan Dinas Sosial dan DKPP. Dinsos untuk bantuan logistiknya, sedangkan DKPP memberikan laporan untuk penanganan kaji detailnya.

Senada, Plt Kasi Logistik Cecep mengatakan, sebelumnya BPBD Kabupaten Bogor fokus pada bencana kekeringan, dan sampai saat ini juga masih ada pengiriman bantuan ke tiga lokasi. 

“Sejak Mei sudah mendistribusikan air. Sampai sekarang sudah sekitar 5,5 juta liter air yang didistribusikan, sudah ada 38 kecamatan,” ungkap Cecep kepada ceklissatu.com.

Selain itu lanjut Cecep, dari 40 kecamatan yang pernah mengajukan bantuan air itu ada 38 kecamatan, sekarang tinggal dua kecamatan yang belum pernah mengajukan sama sekali, yaitu kecamatan Cileungsi dan Tajur Halang.

“Distribusi air yang disampaikan ke setiap kecamatan yaitu tergantung kebutuhan. Paling banyak yaitu di Kecamatan Jasinga, hampir semua desa mengajukan bantuan distribusi air,” tuturnya.

Ia menegaskan, meski masa tanggap darurat kekeringan akan berakhir dengan masuknya musim hujan, BPBD akan selalu merespon jika ada permohonan distribusi air dari masyarakat.

“Di masa tanggap darurat kemarin, BPBD dibantu oleh Damkar dan instansi lainnya. Karena memang permintaannya sangat tinggi,” pungkasnya.