JAKARTA, CEKLISSATU - Ketua umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih mengungkapkan pihaknya membebaskan pemain naturalisasi dan pelatih tim nasional bergabung dengan klub IBL (Indonesia Basketball League). Hal itu dibeberkan Danny Kosasih, jika kontrak para pelatih timnas dengan Badan Tim Nasional sudah selesai setelah Piala Dunia Bola Basket 2023 atau FIBA World Cup. 

Perbasi mengontrak Milos Pejic sebagai pelatih kepala untuk timnas selama FIBA World Cup 2023. Milos didampingi dua asisten, yakni Wahyu Widayat Hati dan Johannis Winas. 

Kini, Wahyu Widayat Jati merapat ke Pelita Jaya Bakrie Jakarta, sedangkan Johannis Winar bergabung dengan RANS Simba Basketball. 

Baca Juga : Hadapi Persikabo 1973, Uston Nawawi Minta Skuad Persebaya Move On

“Kontrak mereka bersama Perbasi adalah untuk FIBA World Cup. Setelah semua selesai, kontrak mereka selesai juga. Untuk mengembangkan karier Kepelatihan, dipersilakan untuk menentukan masa depannya masing-masing,” beber Danny, Jumat, (15/12/2023).

“Terkait masa depan timnas, Perbasi akan menentukannya kemudian. Kami perlu melakukan konsolidasi internal untuk menentukan arah pengembangan timnas basket ke depan,” lanjutnya.

Selain itu, Perbasi juga melonggarkan peraturan soal pemain naturalisasi. Semula, pemain naturalisasi melalui jalur Perbasi hanya untuk kepentingan timnas. 

Regulasi tersebut membuat para pemain naturalisasi seperti Lester Prosper hingga Brandon Jawato tidak diperkenankan bermain untuk klub domestik. 

Kebijakan itu diambil untuk meningkatkan kemampuan pemain dengan harapan timnas basket Indonesia menjadi lebih bertaji. 

Peraturan ini kemudian membuat pemain naturalisasi berlomba-lomba bermain untuk klub luar negeri seperti Lester Prosper, Anthony Beane, dan Marques Bolden yang menginjakkan kaki di NBA. 

Perbasi kini mengubah aturan tersebut dan mengizinkan para pemain naturalisasi membela klub lokal di IBL. 

“Kebijakan ini untuk memudahkan koordinasi antara Badan Tim Nasional dengan pemain bersangkutan. Kami berharap, dengan kebijakan ini pemain sewaktu-waktu dibutuhkan timnas bisa langsung gabung,” ungkap Danny.

“Kami juga belajar dari kebijakan-kebijakan sebelumnya saat pemain bermain di kompetisi luar negeri tidak mudah memanggilnya untuk gabung timnas sesuai jadwal karena terikat dengan aturan dan kegiatan klubnya,” tukasnya.