SURABAYA, CEKLISSATU - La Nina yang menjadikan hujan masih terus turun ditambah pasang air laut telah memicu banjir di sejumlah kawasan, terutama di pesisir Surabaya, Jawa Timur pada Senin 13 Mei 2022. 

Banjir dan pasang air laut atau rob diperkirakan masih akan menghantui beberapa hari ke depan mengingat hujan masih akan turun dan munculnya fenomena bulan super.

Selepas tengah malam atau Senin pagi, Surabaya diguyur hujan selama 2-3 jam. Akibatnya, banjir terjadi di Surabaya Selatan dengan ketinggian air antara 20-40 sentimeter (cm). Banjir menerjang wilayah Wonorejo, Pandugo, Kedung Asem, Tenggilis Mejoyo, Rungkut, Medokan Sawah, dan Medokan Semampir. 

Secara bersamaan, juga terjadi pasang air laut yang melimpas ke daratan pesisir di Surabaya Utara, terutama Kalimas dan Kalianak berketinggian hingga 40 cm.

Belasan mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan untuk membantu menyedot genangan banjir, akibat hujan deras yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Surabaya.

Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mengatakan, selain karena tingginya intensitas hujan, adanya air rob dan fenomena La Nina disinyalir menjadi penyebab terjadinya banjir di Surabaya.

“Ada 13 unit mobil Damkar dikerahkan ke Pandugo untuk menyedot genang air,” kata Dedik dikutip Antara.

Baca Juga : Tanggul Jebol Diterjang Banjir Rob, Pelabuhan Tanjung Mas Terendam

Hingga Senin siang, mobil Damkar sudah berjibaku melakukan penyedotan air yang masih merendam di sejumlah wilayah. Diharapkan penyedotan ini bisa lebih cepat mengurangi genangan.

“Sekarang masih proses, ini kami sedot dari Yekape (Jalan Medokan Ayu) ke selatan mengarah ke Eco Medayu. Efek penyedotan ini bisa mengurangi genangan yang ada di kawasan Rungkut hingga Pandugo,” ujarnya.

Banjir rob atau air laut pasang diprediksi akan terjadi di Kota Surabaya dan sebagian besar wilayah pesisir Jawa Timur beberapa hari ke depan. Puncak banjir rob diperkirakan pada 15 Juli 2022.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak memprediksi banjir rob terjadi hingga 17 Juni 2022.

"Ketinggian banjir rob Surabaya berada pada level 160 dari rata-rata muka laut. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya genangan di wilayah pesisir mencapai 30 hingga 40 cm," kata Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Fajar Setiawan.

Menurut Fajar, banjir rob itu juga menyebabkan aliran sungai ke laut menjadi terhambat. Terlebih lagi, kondisi ini bisa diperparah dengan adanya fenomena La Nina. Apalagi, meski sekarang sudah memasuki musim kemarau, namun potensi hujan itu terbilang masih lebih tinggi.

"Jika ketiganya terjadi secara bersamaan, ada hujan, terus terjadi pasang, maka otomatis air di sungai akan lebih sulit lagi untuk mengalir ke laut," kata dia.

Baca Juga : Ratusan Rumah di Rembang Rusak Diterjang Banjir Rob

Akhir-akhir ini kondisi air laut juga masih hangat. Sebab itu, hujan akan sering terjadi meskipun intensitasnya ringan hingga sedang jika di daratan. Sedangkan kondisi di laut, intensitas hujan bisa mencapai kategori sedang hingga lebat.

"Karena memang saat ini La Nina, jadi kami prediksi hingga akhir tahun mendatang meskipun musim kemarau itu masih akan sering terjadi hujan. Sebagian besar masyarakat itu menyebutnya kemarau basah," ujarnya.

Dia mengatakan, La Nina sebenarnya adalah fenomena global yang tidak hanya melanda di wilayah Jawa Timur. Namun, jika La Nina lebih intens melanda wilayah Indonesia terutama bagian Tengah dan Timur.

"Jadi, mulai akhir-akhir ini kita prediksi untuk suhu muka laut yang menghangat itu hingga akhir tahun. Jadi, sampai akhir tahun nanti Insya Allah curah hujannya masih akan sering terjadi," kata dia.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di pesisir agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena saat ini suplai uap air di wilayah Indonesia masih banyak, sehingga hujan bakal sering terjadi.