BOGOR, Ceklissatu.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab bencana alam di Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan.

"Investigasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisinya. Karena informasinya pada 2015 pernah bencana (di Pamijahan) terus yang di Leuwiliang juga (pernah)," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, Rabu (29/6/22).

Pada investigasi tersebut, Yani mengatakan jika Pemkab Bogor harus melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Itu dilakukan agar forensik penyebab bencana bisa terlihat.

Baca Juga : Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor, Iwan Setiawan Langsung Rapat Penanganan Pasca Bencana 

Lebih lanjut dia menyebutkan, materi utama yang menjadi bahan kajian yaitu penyebab banjir bandang dan longsor sesuai riwayat kejadian bencana serupa di wilayah masing-masing.

"Kita ingin dalam waktu tiga bulan sudah ada kesimpulannya seperti apa," jelas Yani.

Menurutnya, untuk sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor hanya melakukan kajian bersama PVMBG. Tapi tidak menutup kemungkinan menggandeng instansi lainnya di pertengahan jalan.

Baca Juga : BMKG: Dua Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Gelombang Tinggi

"Kalau nanti dia (PVMBG) perlu instansi lain, kita bareng mungkin untuk pemetaannya," kata Yani.

Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat, banjir bandang dan longsor pada Rabu, 22 Januari 2022 di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan dan Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang menelan tiga korban jiwa.

Kemudian, mengakibatkan ratusan rumah mengalami rusak ringan hingga berat, serta memutuskan sejumlah akses jalan dan jembatan.

ERUL