BOGOR, CEKLISSATU— Korban banjir dan longsor di Desa Leuwiliang Kabupaten Bogor mulai menderita penyakit diantaranya batu pilek dan demam. Bahkan saat ini pihak Puskemas Leuwiliang, Puraseda dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI)  Bogor peduli terus menyalurkan pengobatan gratis terhadap para korban dan memberikan sejumlah bantuan. Termasuk trauma healing untuk anak anak.

“Saat ini korban bencana bajir dan longsor mulai menderita penyakit batuk pilek dan demam karena ada beberapa faktor dingin dan cuaca serta beberapa hari kemarin pasokan air bersih masih minim,”kata Kepala Puskesmas Leuwiliang dr James Tambunan kepada wartawan, Rabu 29 Juni 2022.

James mengatakan, untuk di wilayah Cianten Leuwiliang saat ini ada 14 titik longsoran yang masih dilakukan pembukaan dengan menggunakan alat berat.

“Dan di kampung pangkalan limus Rt02 rw09 ada 4 rumah yang rata dengan tanah dan beberapa rumah Terdampak,”katanya.

Dari itu untuk membuat mereka agar tidak trauma dengan kejadian banjir dan longsor itu dari Puskesmas Leuwiliang, Puraseda dan PDPI Bogor selain melakukan pengobatan gratis. Juga melakuakan kegiatan trauma healing.

“Ada juga trauma healing buat anak anak disana untuk menghibur mereka, kita dari Puskesmas Leuwiliang, Puraseda dan 
 dan persatuan dokter Paru Indonesia memberi bantuan selimut ,baju ,makanan siap saji ,susu dan kebutuhan2 bayi dan ibu ibu terdampak bencana banjir bandang di Cisarua ,Cianten,”kata James.

Diketahui Banjir dan longsor menerjang dua Kecamatan di Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Leuwiliang yang mengakibatkan 60 rusak sedang 10 rusak berat bahkan hilang diterjang banjir ratusan warga terdampak  termasuk pertanian dan perikanan warga yang juga ikut terdampak.

Untuk di Desa Cibunian Pamijhana 43 rusak 14 rusak berat 2 korban jiwa 3 luka luka akibat terimbun longsor.


Cepi