JAKARTA, CEKLISSATU - Gubernur Bank Indonesia (BI) bakal meningkatkan insentif perbankan untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

BI konsisten dalam pembiayaan UMKM. Sektor dunia usaha juga harus berupaya agar dapat ikut mengembangkan UMKM.

Salah satu langkah yang dilakukan BI untuk mendorong UMKM adalah dengan adanya kebijakan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial.

"Jadi perbankan ini kami dorong untuk secara bertahap meningkatkan persentase 30 persen ke depan untuk alokasi kepada UMKM," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo saat saat menjadi pembicara kunci dalam acara Seminar Nasional Bangkit Bersama dan Semakin Berdaya yang diselenggarakan di Hotel Alila Solo, Jumat, 3 Maret 2023.
Baca Juga : Beri KUR dengan Bunga Rendah, Tekad BRI Bebaskan UMKM dari Rentenir 

"Karena sekarang pun beli mie tek-tek atau kemudian belanja tukang sayur pun sekarang semuanya juga banyak yang sudah menggunakan QRIS. Apalagi kalau pedagangnya muda gitu, adapun kalau yang tua memang masih harus perlu waktu untuk beralih dengan pembayaran menggunakan QRIS,"ujar Perry. 

Selain itu, Perry mengungkapkan cara BI mendorong pengembangan UMKM dari sisi perbankan yaitu dengan memberikan insentif yang sangat banyak kepada perbankan untuk menyalurkan kredit. 

"Jadi kami mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit dan khususnya untuk UMKM. Ada insentif, bagi bank-bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan juga kepada UMKM kami tambah dananya, yaitu dengan cara menurunkan kewajiban giro wajib minimum," ungkap Perry. 

Ia menyebut ada 46 subsektor prioritas yang termasuk di antaranya perhotelan, tekstil, otomotif, alas kaki, dan angkutan udara. 

"Insentif itu kami berikan kepada bank yang menyalurkan kredit untuk 46 subsektor prioritas tersebut. (Perbankan) yang belum pulih kami berikan insentif lebih besar, yang sudah agak pulih insentifnya lebih sedikit. Baru saja kami tingkatkan insentif bagi perbankan yang menyalurkan kredit kepada UMKM dan KUR (kredit usaha rakyat)," tutup Perry.