BOGOR, CEKLISSATU - Rehabilitasi SDN Bantarjati VI Kota Bogor telah selesai dilakukan. Untuk menunjukkan rasa syukur, kepala sekolah, jajaran guru, komite sekolah dan LPM se-Bogor Utara pun menggelar tasyakuran, sekaligus mengundang Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa ASB ini merasa bersyukur atas selesainya Rehabilitasi SDN Bantarjati VI. Ia berharap, perbaikan sarana dan prasarana ini dapat meningkatkan para siswa dan Guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar.

"Kami, DPRD sangat mengapresiasi langkah dinas pendidikan yang gercep untuk melakukan pendataan sekolah yang perlu perbaikan untuk segera diintervensi   perencanaan dan pembangunannya," ucapnya pada Minggu, 11 Juni 2023.

Baca Juga : Datang ke Kota Bogor, Anies Baswedan Beberkan Arti Keadilan Sosial

Pria yang lahir dan tumbuh di lingkungan pendidikan ini menegaskan bahwa DPRD Kota Bogor terus mendukung dan mendorong adanya perbaikan unit sekolah di Kota Bogor.

Hal itu dibuktikan, masih kata ASB, dengan sidak yang dilakukan Komisi IV DPRD Kota Bogor yang konsisten dilakukan sejak awal tahun. "Setiap ada aspirasi, langsung kita turun dan tindak lanjut ke Disdik untuk segera diusulkan dianggaran APBD," ujarnya.

Selain itu, Dinas pendidikan telah melakukan perencanaan pembangunan yang inovatif terkait tampilan arsitektur bangunan dan penataan lanscape kawasan sekolah dengan melihat  kondisi lahan yang ada.

Hal itu bisa dilihat, lanjut ASB, dari pemasangan atap, dimana saat ini bahan material yang dipergunakan memakai PVC bukan Gypsum.

"Dari segi kekuatan akan tahan lama karena tidak mudah pecah, penampilannya pun akan menambah estetika ruangan dan anti rayap dan air, serta tidak perlu ada biaya pemeliharaan pengecatan," jelasnya.

Selain itu, kata ASB, inovasi perencanaan pada struktur bangunan sekolah kali ini terlihat juga pada lantai yang mengunakan granite bukan keramik pada umumnya.

"Semakin elegan dan membuat ruang kelas lebih nyaman dan tentunya dapat mengurangi hawa Panas sampai 15 persen," kata ASB.

Lebih lanjut, Komisi IV mengapreasi langkah-langkah yang dilakukan Disdik melalui bidang sarprasnya pada tahun ini yang sudah melakukan pendataan terkait kondisi sekolah yang sebagian besar telah mengalami kerusakan, baik rusak berat dan ringan dengan melihat skala priortitas  dengan menilai dari faktor usia dan keselamatan siswa tentunya.

"Belum lagi, sekolah yang  prasarananya belum sesuai standar Permendiknas no. 24 tahun 2007 ini harus menjadi perhatian bersama. Pembangunan, kearah bangunan bertingkat dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan adalah solusi perencanaan pendidikan," katanya.