JAKARTA, CEKLISSATU - Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono menyatakan, kriteria capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah mengerucut.

Hal itu disampaikan Mardiono saat makan malam bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan di restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta, Rabu 30 November 2022 malam. 

Dalam pertemuan tersebut membahas terkait capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu KIB.

"Jadi itu mungkin tadi yang didiskusikan oleh KIB ini, kemudian sudah semakin mengerucut yaitu kriteria-kriteria para capres dan cawapres," kata Mardiono usai makan malam.

Menurutnya, perdebatan kriteria capres-cawapres dari KIB sudah ada perkembangan. PPP, kata dia, juga mendengarkan aspirasi dari tokoh masyarakat, maupun ulama.

"Kemudian juga dari kader-kader partai kami di seluruh Indonesia, tentu juga dari partai Golkar dan partai PAN juga demikian halnya," ucapnya.

Dia menilai, pertemuan para Ketum parpol KIB malam ini berjalan produktif. Ada kemajuan untuk pemilu 2024.

"Saya garis bawahi bahwa pertemuan malam hari ini cukup produktif dan ada perkembangan yang signifikan bagi masa depan pemilu yang akan kita selenggarakan nanti pada 2024 yang akan datang," pungkas Mardiono.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menganalogikan KIB, selayaknya tim yang sedang bertanding di gelaran Piala Dunia Qatar 2022. Ia menyebut semua pihak tidak boleh merasa kecil sebelum bertanding.

"Kita jadi belajar, jangan pernah merasa kecil sebelum bertanding. Yang dianggap lebih kecil malah bisa mengejutkan dan menjadi pemenang," kata pria yang kerap disapa Zulhas dalam keterangannya, Rabu 30 November 2022.

Menteri Perdagangan ini menyebut, kekuatan besar justru muncul dari kekuatan-kekuatan kecil yang bersatu dan konsisten. "Demikian juga KIB," tegas dia.

Zulhas mengatakan, Piala Dunia Qatar 2022 dapat menjadi pembelajaran untuk tidak menganggap enteng tim-tim kecil.

Jepang, yang warnanya biru kaya PAN, bisa menang lawan Jerman. Arab Saudi, yang warnanya hijau kaya PPP, bisa menang lawan Argentina. Ya Kalau Brazil menang kan wajar. Yang warnanya kuning memang sudah duluan besar," pungkas Zulhas.