BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat per 15 Februari ada sebanyak 25 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Bogor tumbang saat bertugas di Pemilu 2024 mulai kelelahan, hipertensi hingga Pneumonia.

Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bahwa saat pencoblosan dirinya melakukan patroli di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), dan melihat berjalan dengan lancar dan kondusif ketimbang pelaksanaan Pemilu 2019. 

Namun pihaknya mendapatkan laporan adanya petugas KPPS, PPS yang jatuh sakit dan bahkan ada yang harus dilarikan ke rumah sakit. 

Baca Juga : Viral Bayi Ini Diberi Nama Prabowo Gibran, Lahir Saat Pemilu 2024

"Tapi intinya pelaksanaan Pemilu tahun 2024 ini cenderung berjalan Lebih baik dibanding sebelumnya, kondusifitas wilayah dan juga Kamtibmas mendukung proses penanganan atau pelaksanaan Pemilu," ucapnya.

"Yang paling penting hari ini kita melihat kondisi Kota Bogor kondusif. Partisipasi masyarakat kelihatannya cukup tinggi, antusiasme masyarakat juga cukup tinggi meskipun kondisi hujan," tambhanya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan jumlah petugas yang sakit sejak 13-14 Febuari 2024 sebanyak 25 orang meliluti petugas KPPS sebanyak 14 orang, Linmas 1 orang, PPK 2 orang, PPS 3 orang termasuk Petugas 1 orang, Pemilih atau masyarakat sebanyak 4 orang. 

Sedangkan data pada Kamis 15 Februari 2024, Dinkes melaporkan adanya penyelenggara Pemilu yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Adapun, rincianya RS PMI sebanyak 1 orang, RS UMMI 1 orang. 
Lalu, di RS Nuraida, RS Mayapada, dan di RS BMC Mayapada Hospital masing-masing sebanyak 1 orang. 
 
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor menyebut bahwa sebagian petugas penyelenggara Pemilu yang sakit kebanyakan menderita hipertensi sebanyak 6 orang, malaise dan fatique sebanyak 5 orang, dyspepsia sebanyak 2 orang, Gea sebanyak 2 orang.

Kemudian, satu orang petugas yang tengah hamil, Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 3 orang, headhache 1 orang, pneumonia 4 orang, dan diabetes melitus sebanyak 1 orang. 

"Untuk jumlah tenaga kesehatan yang bertugas mendampingin KPU dan TPS sebanyak 136 orang, terakhir ⁠di Puskesmas sebanyak 75 orang," katanya.