JAKARTA, CEKLISSATU – Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, literasi digital merupakan kunci dan fondasi utama yang harus dimiliki, rerutama para tenaga pendidik.

CEO dan Co-Founder MySkill, Angga Fauzan menjelaskan, dalam merancang pendidikan baru harus mengkombinasikan antara soft skill dan hard skill.

Sehingga terbentuk adab, etika, nalar dalam berpikir, serta terbuka dan menerapkan metode serta teknologi terbaru.

Baca Juga : Wacana Perpindahan Sejak Lama, Bamsoet: PPHN Jamin Kesinambungan Pembangunan IKN

Angga mengatakan, derasnya informasi dan beragam sumber digital yang ada. Penting untuk mengembangkan skill analisa dan filter sebelum mengajarkan suatu pengetahuan.

“Bahkan saat ini, ChatGPT bisa dipakai untuk mereview tulisan, membuat code, membuat artikel dan soal, serta banyak lagi secara gratis. Untuk itu, kita sudah saatnya untuk mentransformasi dari mendikte jadi membersamai dan dari mengajarkan menjadi memfasilitasi,” kata Angga dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Literasi Digital Untuk Tenaga Pendidik, Kamis 11 Mei 2023.

Sementara itu Ketua LPPM STMIK Jayakarta, Anton Zulkarnain Sianipar mengatakan, bahwa tenaga pendidik atau guru dan murid perlu menyesuaikan perkembangan teknologi di era digital.

Dengan meningkatkan kemampuan menggunakan core skills untuk kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks, serta meningkatkan kemampuan siswa menghadapi perubahan pesat dalam lingkungan.

“Untuk itu perlunya menyisipkan kompetensi digital selama pembelajaran, salah satunya dengan membuat konten digital,” kata Anton.

“Segala sesuatu dalam format digital yakni teks, gambar, suara, animasi, video, dan lainnya yang berisi pesan untuk mempermudah proses belajar,” lanjut dia.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegas era disrupsi teknologi.

Untuk mengahadapi hal tersebut, semua pihak harus mempercepat kerjasama dalam mewujudkan agenda trasformasi digital Indonesia.

“Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi,” tutup Semuel.