JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memastikan Indonesia mendapat jatah 221 ribu kuota jemaah haji untuk operasioanl haji 2025 mendatang.

Kepastian kuota haji tersebut, diperoleh usai Yaqut menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.

“Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji 'Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M," kata Yaqut, dikutip dari laman Kemenag, Kamis 20 Juni 2024.

Baca Juga : 138 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia, Berikut Ini Rinciannya

Gus Men, sapaan akrabnya, juga mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal.

“Dengan begitu proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat," ujar dia.

Gus Men menilai, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.

Baca Juga : Jelang Puncak Haji, Menag Cek Kesiapan Armuzna, Banyak Fasilitas Baru Bagi Jemaah

Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup,” ujar dia.

"Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," imbuhnya.

Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.

Baca Juga : Bagasi Jamaah Haji Tujuh Kloter Dibatasi 32 Kg, PPIH: Penimbangan Sebelum Puncak Haji

"Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah," ujar dia.

"Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," lanjutnya.

Indikator kesuksesan ketiga, lanjut Gus Men, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

Baca Juga : Kemenag Luncurkan Kawal Haji, Aplikasi yang Mudahkan Jamaah dan Masyarakat Sampaikan Keluhan

"Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri," kata Gus Men.

Dia menambahkan, pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.

"Kita tetap akan upayakan kuota jemaah haji tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah," kata dia.