JAKARTA, CEKLISSATU -- Selama pelaksanaan ibadah haji per 16 Juni 2024, lebih dari 550 jemaah dilaporkan telah meninggal dunia.

Sebanyak 138 orang di antaranya merupakan jemaah asal Indonesia. Dengan rincian enam jemaah meninggal di Arafah, tiga orang di Jeddah, 19 orang di Madinah, 106 orang di Mekkah, dan empat orang di Mina.

Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Nasrullah Jasam mengonfirmasi, penyebab meninggalnya 138 jamaah karena faktor heatstroke.

Baca Juga : Hari Ini Jutaan Jemaah Haji dari Seluruh Dunia Laksanakan Prosesi Wukuf di Arafah

“Heatstroke tidak menjadi penyebab langsung kematian jemaah, tapi ada,” ungkapnya.

Masa puncak haji telah dilalui jemaah haji Indonesia dengan relatif lancar. Jemaah yang mengambil nafar awal secara berangsur mulai meninggalkan Mina dan kembali ke Makkah. Dilanjutkan oleh para jemaah nafar tsani kembali ke Makkah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku akan tetap mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji.

"Jadi begini, semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah, itu poinnya," ucap Menag.

Semua yang dilakukan pemerintah, lanjut Menag, meski pun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan tetap harus ada evaluasi.

Ia juga menyambut baik kritik dan masukan yang diberikan beberapa pihak. 

"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran. Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah , jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," pungkasnya.