JAKARTA, CEKLISSATU – Tingkatkan literasi zakat, BAZNAS bersama PP Muhammadiyah meluncurkan program beasiswa studi dan riset.

Program Beasiswa Riset BAZNAS merupakan program pembiyaan dana riset tugas akhir mahasiswa/i dari jenjang sarjana, magister, doktoral serta lembaga/kelompok riset yang terdiri dari akademisi/praktisi.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Noor Achmad mengatakan, ada dua hal yang penting kami melakukan program ini.

Baca Juga : Tingkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Zakat, BAZNAS Sebut Pemantauan Harus Dilakukan Berkala

Pertama memperkuat kolaborasi antara BAZNAS dengan ormas-ormas Islam terutama ormas besar termasuk di dalamnya Muhammadiyah.

Kolaborasi antara BAZNAS dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat.

“Terutama dalam pengembangan pendidikan dan literasi zakat,” kata dia dikutip dari keterangannya, Rabu 3 Juli 2024.

Baca Juga : Siapkan 300 Beasiswa Cendekia Beasiswa Cendekia BAZNAS Al-Azhar dan Timur Tengah 2023, Ini Syaratnya

Terlebih, lanjutnya, Muhammadiyah merupakan salah satu ormas Islam terbesar di tanah air.

Yang kedua adalah untuk memperkuat literasi zakat, dimana literasi zakat di Indonesia bahkan di dunia masih minim.

“Karenanya perlu terus didorong melalui program beasiswa untuk mengembangkan riset dan penelitian kita di bidang zakat,” jelasnya.

Baca Juga : Raker Muhammadiyah Kemang, Syamsuardi: Secepatnya Kami Dirikan Sekolah

“Kita juga tahu, Muhammadiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap pendidikan umat di Indonesia, karenanya BAZNAS juga mengambil peran untuk memperkuat itu, Rp10 miliar kita alokasikan untuk program beasiswa para kader Muhammadiyah yang membutuhkannya,” tambahnya.

Kiai Noor berharap, melalui program beasiswa ini dapat mendorong riset-riset dan penelitian di bidang zakat, terutama dari sudut pandang filosofis, psikologis, sosial dan historis.

“Kajian tentang zakat memang sudah banyak, namun kita masih perlu mengembangkan kajian-kajian terkait muzakki pemberi zakat, terutama sisi tathiriyah (pembersihan), tazkiyah (pensucian), sakinah (ketenangan) dan tanmiyah (pertumbuhan)-nya, sesuai dengan keterangan yang ada dalam ayat zakat,” katanya.

Baca Juga : Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Bimbing Ikrar Syahadat Calon Menantu Susi Pudjiastuti

Sementara itu, Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengatakan, kerja sama ini menjadi penguat bagi BAZNAS maupun ormas-ormas Islam dalam upaya pengembangan pendidikan di tanah air.

Program ini bertujuan agar umat semakin menjadi umat yang unggul, karena kewajiban kita dalam beragama itu antara lain harus bisa mewujudkan umat yang terbaik dan terdidik.

 “Terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan kemampuan untuk dana pendidikannya,” kata Sayuti.

Baca Juga : Serahkan Zakat melalui Baznas, Jokowi: Dana yang Terkumpul harus Disalurkan Tepat Sasaran

Melalui program tersebut, Sayuti berharap dapat mensyiarkan nilai-nilai zakat kepada umat sehingga masyarakat semakin gemar dan tertarik untuk menunaikan zakat.

Selain itu, ia juga berharap program ini dapat melahirkan doktor-doktor terbaik di tengah minimnya jumlah doktor di Indonesia.

“Semoga program ini akan melahirkan doktor-doktor terbaik kita, kita tahu bahwa jumlah doktor kita masih di bawah satu persen, ini tentu menjadi kebutuhan mendesak untuk dapat memperkuat kualitas pendidikan umat, kita perlu dosen-dosen yang doktoral,” pungkasnya.