CIANJUR,CEKLISSATU - Korban pencabulan oknum guru ngaji di Pondok Pesantren di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kini bertambah menjadi lima orang. Sebelumnya, hanya empat korban.


Hal itu disampaikan Topan Nugraha Pengacara keluarga korban saat baru menerima laporan dari korban yang ke lima.


"Tadi ada dua lagi yang melapor jadi totalnya lima. Pelakunya pendiri Ponpes ya, kata korban sampai ada yang sudah disetubuhi," ujarnya.

Baca Juga : Dorong UMKM Go Internasional, Retno Marsudi dan Sri Mulyani Kerjasama Diplomasi Ekonomi


Sementara itu Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, 14 Agustus 2023, mengatakan pihaknya hari ini baru menerima laporan terkait kasus dugaan pencabulan tersebut. 


"Hari ini, Senin (14/08/23) kamu baru menerima laporan terkait dugaan pencabulan, nanti kita akan tindak lanjuti," singkatnya.


Sebelumnya diberitakan kasus dugaan pencabulan ini dengan modus  transfer ilmu agar cepat bisa menghafal yang diduga dilakuka. Oleh MD (42) seorang oknum guru ngaji di Pondok Pesantren tempat korban menimba ilmu.


Selain itu pelaku MD (41) juga mengelabui para korbannya dengan pengobatan saat menjani aksi bejatnya sejak tahun 2022.

Ke empat korban yakni E (15), S (15), S (15) dan A (16) saat melaporkan peristiwa kelam yang menimpa mereka di kantor P2TP2A Cianjur menceritakan awalnya pelaku membujuk korban untuk diobati karena menurut pelaku, korban mengalami penyakit non medis.


Korban yang percaya dengan pelaku kemudian menuruti kemauannya, namun saat berada didalam kamar korban malau dicabuli. 

" Katanya sih ada penyakit non medis, terus si pelaku mau ngobatin tapi ternyata malah gitu," ujar Salah satu korban. 

Cerita yang sama dari juga di utarakan dari salah satu orang tua korban, ternyata pelaku sudah menjalankan aksinya sejak tahun 2022 kepada anaknya sebanyak tujuh kali. 
" Ya saya kaget aja anak saya bilang sudah gak percaya sama orang, ternyata saat saya tanya terus kenapa bilang gitu ya dia ngaku udah ternodai sama guru ngajinya di pondok," tuturnya.