CIANJUR,CEKLISSATU - Kasus meninggalnya Pekerja  Migran Indonesia (PMI) di Kota Phonm Phen, Kaboja, Muhammad Abdul Fattah (37) warga Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat hingga saat ini belum ada titik terang untuk kepulangan jenazah yang sudah hampir dua pekan.


Ketua  Asosiasi  Tenaga Kerja  Indonesia Raya  (Atakira)  Cabang Cianjur Ali Hildan mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Kemenlu namun belum mendapat jawaban yang pasti untuk kepulangan jenazah korban. Pihak Kemenlu lanjut Ali, menyarankan agar jenazah dimakamkan di Kamboja karena jika dipulangkan memakan biaya Rp.140 juta untuk sampai ke kampung halaman korban.


“Kita sudah menghubungi Dit PWNI,  menyaranakan agar jenazah dikuburkan di kamboja, karena terkendala dengan biaya pengiriman harus ada biaya kisaran 140 juta. Saat ini itu jawabannya dari Kemenlu,” ujarnya.

Baca Juga : Ayah TKI yang Meninggal di Kamboja Minta Bantuan Jokowi Kepulangan Jenazah Anaknya


Meski demikian kata Ali, pihak keluarga tetap berkeinginan jenazah korban bisa dimakamkan dikampung halamannya dengan membuat vidio viral meminta bantuan ke Presiden Jokowi dan Menhan.


“Pihak keluarga  meminta bantuan prisiden dan Menhan melalui vidio viral itu, karena sebagai upaya mereka agar jenazah bisa dimakamkan di kampung halamannya,” imbuhnya.


Sementara itu  Nurdin Kuswandi (72) ayah korban berharap pelaku yang merupakan tetangganya yang menjadi calo keberangkatan Korban ke Kamboja bisa segera ditangkap.


“Saya berharap pelaku bisa ditangkap, karena dia yang berangkatkan anak saya ke Kamboja dan uang Rp. 20 juta juga sudah saya kasih katanya untuk mengurus kepulangan jenazah anak saya,” tutupnya.