BOGOR, CEKLISSATU - Dalam sebuah tindakan kepedulian yang luar biasa, Anggota DPRD Kota Bogor, Devie Prihartini Sultani (DPS) memberikan bantuan kursi roda kepada Posyandu Mekar RW 12, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. 

Kursi roda tersebut diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkannya, khususnya para lansia yang sering kontrol kesehatan di posyandu tersebut.

Devie yang akrab disapa DPS mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan sebanyak empat kursi roda kepada warga Bogor Barat untuk dimanfaatkan ketika dibutuhkan.

Selain pemberian kursi roda, DPS juga merespons permintaan warga terkait penebusan ijazah yang tertahan dan masalah BPJS

Baca Juga : Batik Ride, Aksi Jaga Udara Jaga Budaya

"Tadi ada dua warga yang meminta bantuan, Insyaallah saya akan memberikannya karena kursi roda ini untuk kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Menurut DPS, kepeduliannya juga akan mencakup permasalahan warga terkait BPJS yang belum terbayar dan ijazah yang masih tertahan di sekolah. 

"Warga di sini banyak yang nunggak BPJS dan ijazah yang tertahan di sekolah, insya Allah ke depan akan saya bantu karena itu memang sangat dibutuhkan masyarakat," tambahnya.

Ketua RW 12, Uun Kurniawati mengucapkan terima kasih kepada Devie Prihartini Sultani atas bantuan kursi roda yang sangat dibutuhkan oleh Posyandu Mekar. Ia menjelaskan bahwa kursi roda tersebut sangat membantu terutama para lansia yang ingin kontrol kesehatan di Posyandu.

"Kursi roda ini sangat membantu banget karena lansia di sini banyak yang membutuhkan. Setiap bulan kita ada poswindu, mereka bisa datang ke posyandu, nah dari rumah ke posyandu kita bisa gunakan kursi roda ini," ujarnya.

Selain itu, Uun juga menyatakan bahwa kedatangan anggota DPRD Kota Bogor ke wilayahnya membuka jalur bantuan terhadap warga yang mengalami kesulitan dengan BPJS dan ijazah yang tertahan di sekolah.

 "Banyaknya BPJS warga yang menunggak, kita tahu kalau mau pindah ke PBI harus ada pelunasan dulu, itu yang belum masyarakat tahu," imbuhnya.

Ia juga menyoroti persoalan ijazah warga yang tertahan di sekolah, terutama karena dampak ekonomi yang sulit selama pandemi COVID-19. 

"Padahal, ijazah itu sangat penting dan diperlukan warga ketika akan melamar pekerjaan. Nah, ada jalannya dari dewan, anggota dewan itu ternyata melayani masyarakat," katanya.