JAKARTA, CEKLISSATU - Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini seorang pria menembak mati empat orang di sebuah bank di Louisville, Kentucky. Penembaknya adalah seorang mantan pegawai bank itu sendiri.


Sementara penembak ditembak mati di tempat kejadian, kata departemen kepolisian kota. Penembaknya adalah karyawan atau mantan karyawan bank, kata Paul Humphrey, wakil kepala Departemen Kepolisian Metro Louisville, kepada wartawan.


Polisi mengatakan mereka menanggapi dalam beberapa menit laporan penyerang sekitar pukul 8:30 pagi (12.30 GMT) di cabang Old National Bank dekat stadion bisbol Slugger Field di pusat kota. Petugas menembaki penembak, kata polisi.


Pria itu dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis "AR-15-style", dilaporkan CNN dari seorang pejabat setempat.


Sembilan orang terluka dalam serangan itu dirawat di rumah sakit Universitas Louisville, kata seorang juru bicara rumah sakit, termasuk dua petugas polisi. Salah satu petugas polisi dalam kondisi kritis, kata polisi.


"Kami akan bersatu sebagai komunitas untuk bekerja mencegah tindakan kekerasan senjata yang mengerikan ini berlanjut di sini dan di seluruh negara bagian," Craig Greenberg, walikota kota berpenduduk 625.000, mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.


Gubernur Kentucky Andy Beshear, hampir menangis, mengatakan selama pengarahan bahwa dia mengenal beberapa korban.


"Saya memiliki seorang teman dekat yang tidak berhasil hari ini," kata Beshear, "dan seorang yang berada di rumah sakit yang saya harap akan berhasil."


Penembakan massal telah berulang kali terjadi di Amerika Serikat. Sepanjang tahun ini, negara tersebut telah mengalami 146 penembakan massal.


Dalam salah satu insiden terkenal terbaru, tiga siswa berusia 9 tahun dan tiga anggota staf dibunuh oleh seorang mantan siswa di sebuah sekolah di Nashville, Tennessee, pada 27 Maret.