JAKARTA, CEKLISSATU - Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi mengingatkan agar tidak ada lagi politik identitas dalam pesta politik jelang dan selama pemilu tahun 2024 nanti.

Presiden juga mengingatkan, agar tidak ada politisasi agama selama gelaran politik itu berlangsung di tengah masyarakat. 

Sebab, kata Jokowi, hal ini akan mengakibatkan polarisasi atau perpecahan sosial dalam masyarakat.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Sidang Tahunan MPR-RI bersama DPR dan DPD RI,hari ini Selasa (16/8/2022) di Kompleks Parlemen.

“Tahapan pemilu yang dipersiapkan KPU harus kita dukung sepenuhnya. Saya ingatkan, jangan lagi ada politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial," kata Presiden, Selasa 16 Agustus 2022.

Jokowi juga mengingatkan agar agar konsolidasi nasional kian diperkuat agar demokrasi kian dewasa. 

"Demokrasi kita harus semakin kian dewasa. Kosolidasi nasional harus diperkuat," sambungnya. 

Setelah itu, Jokowi berterima kasih kepada para ulama dan tokoh bangsa. 

Kepada mereka pula, pria kelahiran Solo 21 Juni 1961 itu berterima kasih atas kontribusi mempertahankan Republik. 

 Imbauan mengenai Pemilu 2024 juga datang dari Ketua DPR RI Puan Maharani. Ia mengingatkan semua pihak untuk menjaga komitmen bersama untuk menjadikan Pemilu 2024 yang demokratis, jujur, adil dan bermartabat. 

Menurut Puan, tahun politik kali ini seperti datang lebih awal dengan sudah mulainya manuver sejumlah elite politik.

"Kita semua dapat merasakan, bahwa tahun politik sepertinya datang lebih awal. Perbincangan tentang suksesi kepemimpinan nasional menjadi topik di media sosial hingga warung-warung kopi di penjuru negeri,” ujar Puan.