JAKARTA, CEKLISSATU - Gunung Marapi di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, meletus pada hari Minggu 3 Desember 2023, mengeluarkan gumpalan abu berwarna putih dan abu-abu yang mencapai ketinggian lebih dari 3.000 meter (9.800 kaki) dan menyebarkan awan abu panas beberapa kilometer jauhnya. 


Menurut Ahmad Rifandi, petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia di pos pemantauan Marapi, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun, sebagai tindakan pencegahan, kedua jalur pendakian tersebut telah ditutup dan warga yang tinggal di lereng gunung diimbau untuk menjaga jarak minimal 3 kilometer (1,8 mil) dari mulut kawah karena potensi risiko lahar.


Sekitar 70 pendaki memulai pendakian mereka ke gunung yang tingginya hampir 2.900 meter (9.480 kaki) itu pada hari Sabtu. Sayangnya mereka terdampar dan hingga kini 49 pendaki berhasil dievakuasi. Pendaki yang tersisa masih menunggu penyelamatan. Hari Agustian, petugas Badan Pencarian dan Pertolongan setempat di Padang, ibu kota provinsi Sumatera Barat, memberikan informasi tersebut.


Ia menyatakan, total 168 tim penyelamat yang terdiri dari polisi dan tentara telah dikerahkan untuk menyelamatkan para pendaki. 


Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan para pendaki direlokasi ke tempat penampungan, dengan wajah dan rambut tertutup debu vulkanik dan hujan.


Abdul Muhari, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan banyak desa yang tertutup abu sehingga menghalangi sinar matahari di berbagai wilayah. Dia menyebutkan bahwa pihak berwenang menyediakan masker dan menyarankan warga untuk memakai kacamata untuk perlindungan terhadap abu vulkanik.


Sekitar 1.400 individu tinggal di lereng Marapi di desa Rubai dan Gobah Cumantiang, yang terletak sekitar 5 hingga 6 kilometer (3,1 hingga 3,7 mil) dari puncak. Abdul Muhari menyatakan, tingkat kewaspadaan Marapi masih berada pada peringkat ketiga tertinggi dari empat tingkat. Dia juga mengonfirmasi bahwa pihak berwenang telah memantau gunung berapi tersebut dengan cermat karena deteksi aktivitas tinggi oleh sensor dalam beberapa pekan terakhir.


Gunung berapi Marapi telah aktif sejak Januari, ketika meletus tanpa menimbulkan korban jiwa. Gunung ini merupakan salah satu dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia, negara yang rentan terhadap aktivitas seismik karena lokasinya di "Cincin Api" Pasifik. Cincin ini merupakan busur gunung berapi dan garis patahan yang mengelilingi Cekungan Pasifik.