SUMEDANG, CEKLISSATU – Guna membantu proses evakuasi warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Polda Jawa Barat mengerahkan 500 personel.

"Pascakejadian pada malam tahun baru kemarin, kita langsung menurunkan kurang lebih sekitar 500 personel yang terdiri atas personel Brimob, Samapta, dan juga personel Polres Sumedang," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes. Pol. Ibrahim Tompo, dikutip ceklissatu.com dari tribratanews, pada Rabu (3/1/2024).

Ibrahim Tompo menyebutkan, para personel tersebut untuk menangani evakuasi warga yang terdampaka gempa, serta memastikan keselamatan warga.

Baca Juga : Bermagnitudo Kecil Gempa Bumi Sumedang Jadi Perhatian Serius BMKG, Ini Alasannya

"Pascabencana ini memang kita lakukan penanganan, mengutamakan keselamatan jiwa. Nah, sehingga memang kita melaksanakan pemetaan terkait dengan korban-korban yang terdampak," terangnya.

Selain itu, pihaknya telah mengintensifkan patroli blue light atau menyalakan lampu biru di sejumlah wilayah terdampak gempa di Kabupaten Sumedang, sebagai salah satu upaya mengantisipasi kejahatan. 

Polda Jabar bersama pemangku kepentingan juga telah menyiagakan petugas untuk melakukan penyelamatan warga jika sewaktu-waktu terjadi kembali bencana.

Baca Juga : Gempa Bumi Sumedang, Puluhan Rumah Rusak, Pasien Rawat Inap di RSUD Dievakuasi ke Tenda Darurat

Terpisah, gempa susulan masih mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar). Terakhir, gempa berkekuatan lebih rendah terjadi pada Rabu (3/1/2024) pukul 01.42 WIB. 

"Getaran gempa berkekuatan magnitudo 2,3," tulis BMKG dalam laman resminya. 

Menurut catatan BMKG, delapan gempa susulan terjadi di Kabupaten Sumedang dalam tiga hari terakhir. 

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengatakan, gempa yang terjadi dalam tiga hari terakhir berdampak di delapan kecamatan.

Yaitu Kecamatan Ganeas, Cisarua, Tanjungkerta, Tangjungmedar, Rancakalong, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, dan Kecamatan Cimalaka. 

"Delapan kecamatan yang terdampak, 1.004 rumah rusak, 808 rumah rusak ringan, 93 rumah rusak sedang, 103 rumah rusak berat," tuturnya.

Herman menyampaikan, nantinya akan ada tim khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang untuk memverifikasi data dampak gempa di Sumedang. 

"Data yang valid. Selanjutnya akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ucapnya.