BOGOR, CEKLISSATU - Kawasan Suryakencana Kota Bogor dikenal khalayak sebagai surganya para pecinta kuliner. Selain dapat menikmati suasana pecinaan, di Suryakencana juga terdapat berbagai macam kuliner baik minuman maupun makanan.

Salah satunya Tuak Aren buatan Halimi (50). Tuak yang dijual menggunakan gerobak pikul ini sudah cukup terkenal di kalangan pecinta kuliner.

Halimi mengaku sudah berjualan minuman tradisional tersebut selama 20 tahun. Setiap hari, ia berjalan dengan memikul dua batang bambu dengan berat 20 kilogram. Satu bambu berisi 10 liter tuak aren.

Menurut pria asal Cigombong, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor ini meskipun minuman tersebut disebut tuak, namun tidak memabukan bagi siapa pun yang meminumnya karena berbeda dengan tuak jaman dahulu.

Baca Juga : Kebun Raya Bogor Kini Punya Taman Nepenthes

"Saya berjualan biasanya di Suryakancana, Alun-alun Kota Bogor dan Sempur. Pokoknya tempat banyak orang berkreasi," ucap Halimi kepada CeklisSatu.com pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Setiap satu gelas tuak aren dibandrol seharga Rp5.000. Sehari, kata Halimi, tuak aren bisa terjual 40 gelas dengan pendapat kurang lebih Rp200 ribu.

"Alhamdulillah, yang penting cukup kebutuhan sehari-hari untuk makan di rumah," ungkapnya.

Jika ada pembeli, biasanya Halimi akan menuangkan lahang yang ada di dalam batang bambu ke dalam gelas. Alasan penggunaan bambu sebagai wadah agar terasa dingin saat akan diminum.

"Rasanya manis, dingin dan menyegarkan untuk di minum saat sianga hari," katanya.