JAKARTA, CEKLISSATU – Menjaga keberagaman di ruanh digital dapat dilakukan dengan meningkatkan kecakapan digital.

Kecapakan digital harus dibarengi dengan karakter berbangsa dan berbudaya, yaitu dengan memegang nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dosen Prodi Psikologi FK Universitas Andalas, Rozi Sastra Purna mengatakan, karalter berbangsa dan berbudaya memiliki banyak keberagaman dalam berbagai bidang.

Menurutnya, faktor yang mempengaruhi keberagaman tersebut adalah letak wilayah strategis wilayah Indonesia, kondisi negara kepulauan, perbedaan kondisi alam, keadaan transportasi dan komunikasi, serta penerimaan masyarakat terhadap perubahan.

Baca Juga : Kembangkan Interaksi di Dunia Digital,  Hargai Perbedaan Hormati Keberagaman

Menghadapi keberagaman dibutuhkan sikap toleransi sebagai upaya menciptakan cinta kasih, kesetaraan memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi, mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, memberi kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat, serta bersama-sama membangun ruang digital yang aman dan etis bagi setiap pengguna.

Hasil survei microsoft, sepanjang 2020 Indonesia berada di urutan ke 29 dari 32 negara yang disurvey ubtuk tingkat kesopanan pengguna internet.

Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara.

“Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuhkembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat.,” ujarnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Hormati Keberagaman di Ruang Digital pada Sabtu 27 Mei 2023.

Sementara itu KA. Prodi Teologi Dosen STT Real – Batam, Timotius Mangiring Tua Togatorop mengatakan, bahwa keberagaman di dunia digital dimulai dengan adanya berbagai bidang yang dijalankan didalamnya, seperti dunia pendidikan, ekonomi, agama, dan lainnya.

Hal negatif didunia digital tentang keberagaman yakni diskriminasi, dimana pasti ada kelompok yang mayoritas dan minoritas, biasanya beberapa kelompok mayoritas yang melakukan diskriminasi kepada kelompok minoritas.

Sehingga komunikasi yang baik antar sesama menjadi sesuatu yang sangat penting.

“Mari kita sebagai masyarakat Indonesia menghargai budaya dan agama masyarakat lainnya. Gunakan etika yang baik dalam berkomunikasi di ruang digital adalah salah satu cara untuk menghormati keberagaman sesame manusia lainnya,” ujar Timotius.

Selanjutnya Angota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI. Mar, (Purn) Sturman Panjaitan mengatakan, bahwa menghargai perbedaan merupakan bagian dari kehidupan yang harus kita lakukan.

Keberagaman tidak bisa dipungkiri apalagi didunia maya ini yang sangat besar sama besarnya dengan budaya Indonesia. Apa artinya jika kita terus memuji diri sendiri tetapi tidak menghargai orang lain.

Saking beragamnya budaya Indonesia terkadang dalam satu budaya yang sama, masih ada perbedaan pendapat dan lainnya. Tetapi masih sering terjadi bahwa suatu kelompok merasa paling benar, paling baik, dan paling superior nah kalau ada asumsi seperti ini yang terjadi adalah tidak akan ada saling menghargai perbedaan.

Keberagaman ini bukan hanya dari suku, ras, dan agama tetapi saat ini yang sangat penting untuk dihargai adalah perbedaan pendapat, perbedaan cara berpikir, dan perbedaan sikap itu yang penting untuk saling menghargai.

“Salah satu cara untuk menghargai keberagaman adalah dengan tidak bersikap paling superior diantara manusia lain, bersikap sopan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia digital, membangun sikap kerukunan di lingkungan masyarakat,” tutup Sturman.