JAKARTA, CEKLISSATU – Perkembangan dunia media sosial dapat dimanfaatkan untuk membangun komunitas yang bermanfaat.

Conten Creator and Social Media Specialist, Vichela Regina Aprillia mengatakan bahwa di dunia maya, kita dapat meningkatkan koneksi kita dengan membuat sebuah komunitas online yang diawali dengan menentukan, dan membangun niche atau target pasar untuk konten. 

“Kemudian dilanjutkan dengan aktif dalam membuat konten dan membangun interaksi ke sesama pengguna sosial media. Setelah itu, kita dapat membuat sebuah komunitas dengan anggota yang dari berbagai macam background pendidikan maupun umur,” katanya dalam webinar dengan tema ‘Membangun Komunitas Melalui Sosial Media’ pada Rabu 10 Mei 2023.

Baca Juga : KBIHU Sepakati 7 Komitmen Dukung Kebijakan Haji Ramah Lansia

Sementara itu Ketua DPRD Banjarnegara, Ismawan Setya Handoko mengatakan, membangun komunitas online dapat dilakukan dengan cara mendengar keinginan anggota, fokus dalam memecahkan masalah, menyajikan konten menarin dan otentik serta memudahkan anggota saling berinteraksi.

“Juga menerapkan keamanan digital, saling menghargai nilai keberagaman, serta membuat konten inklusif,” kata Ismawan.

Ismawan menambahkan, strategis media sosial merupakan rangkuman dari berbagai rencana yang akan dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai.

“Upaya ini akan memandu bisnis mengembangkan basis audiens melalui konten dan interaksi di berbagai platform yang digunakan,” tambahnya.

Selanjutnya Wakil Anggota Komisi I DPR, Utut Adianto berharap, semua masyarakat dapat membuat komunitas yang bermanfaat untuk pribadi, maupun masyarakat umum. 

Komunitas dapat terbangun dari masyarakat yang memiliki hobi, cita-cita, dan kebiasaan yang sama. 

“Sekarang ini, membangun komunitas bisa dilakukan melalui media sosial, dan tantangan dalam membangunnya pun lebih sulit,” kata Utut.

“Terciptanya guyub dan rukun sangat penting untuk kita bangun supaya tidak terjadi perpecahan di negara Indonesia,” imbuhnya.

Terakhir Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegaskan era disrupsi teknologi.

Kementrian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital serta jejaringnya juga hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital di tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” tutupnya.