JAKARTA, CEKLISSATU - Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan utama. 

Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. 

Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdapat secara alami di beberapa makanan dan minuman. Gula juga merupakan zat aditif dalam makanan dan minuman tertentu.

Konsumsi gula yang terlalu banyak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Berikut beberapa alasan gula berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga : Hindari 4 Jenis Makanan Yang Bahaya untuk Kolesterol

1.  Kurangnya Nilai Gizi

Gula adalah kalori kosong, tidak memberi vitamin atau mineral apapun.

Menambahkan gula ke makanan dan minuman secara signifikan meningkatkan kandungan kalorinya tanpa menambahkan manfaat nutrisi apa pun.

Tubuh biasanya mencerna makanan dan minuman ini dengan cepat. Hal ini berarti bahwa gula bukan sumber energi yang baik.

Mengkonsumsi kalori kosong merusak manfaat Kesehatan dari makanan dan minimum lain yang memang memiliki nilai gizi. 

2. Penambahan berat badan 

Mengkonsumsi gula secara berlebihan masih menempati urutan teratas dalam daftar penyebab obesitas. 

Gula bisa dengan mudah menambah bobot berat badan karena tinggi kalori dengan lebih sedikit nutrisi sehat lain. Sebagai contoh, dua sendok makan (30ml) sirup jagung pemanis yang biasa digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan biasanya mengandung 120 kalori. 

Gula tambahan itu disebut sebagai ‘kalori kosong’, karena kalorinya relatif tinggi tapi tidak mengandung nutrisi lainnya seperti vitamin, mineral, protein, lemak, dan serat yang dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi secara optimal.

Inilah alasan mengapa terlalu banyak mengonsumsi gula (khususnya gula tambahan) justru bisa menambah berat badan dan menyebabkan obesitas. 

3. Gigi berlubang 

Gula termasuk karbohidrat. Ketika karbohidrat dicerna, bakteri di mulut memakannya dan memproduksi asam. Ludah yang bercampur dengan asam dapat membentuk plak gigi.

Plak inilah yang sebenarnya menjadi penyebab gigi berlubang. Plak terdiri dari bakteri dan asam. Jika gigi tidak dibersihkan dengan benar dan rutin, plak akan menggerogoti bagian luar gigi yang disebut enamel, sehingga menghasilkan lubang kecil pada permukaan gigi.

Membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah gigi berlubang.

4. Penyakit jantung

Hasil studi selama 15 tahun menunjukkan bahwa orang dengan banyak tambahan gula dalam makanannya secara signifikan lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada orang dengan sedikit tambahan gula dalam makanannya.

Gula itu sendiri tidak berbahaya. Namun, mengkonsumsi sumber gula alami lebih baik untuk kesehatan daripada mengkonsumsi gula tambahan.

Memiliki kelebihan gula dalam makanan dapat menyebabkan berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.

Untuk mengetahui gula tambahan dalam produk makanan, penting untuk membaca label pada kemasan produk.