JAKARTA,CEKLISSATU - Israel menahan pasokan bantuan kemanusiaan dari negara-negara asing dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk masuk ke Gaza, mengakibatkan antrian truk bantuan menunggu di Perbatasan Rafah Mesir selama beberapa hari.

Mesir mengkonfirmasi bahwa pasokan bantuan ke Gaza akan tergantung pada kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza

“Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza sebagai imbalan atas pengusiran orang asing,” bunyi pernyataan Netanyahu, Senin 16 Oktober 2023.

Keputusan Netanyahu untuk menolak gencatan senjata telah menghalangi persetujuan rencana pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang telah dibahas oleh Mesir, Israel, dan Amerika Serikat.

Lebih dari 2.000 ton bantuan kemanusiaan dari negara-negara seperti Mesir, Turki, Yordania, Tunisia, dan UEA, serta dari PBB dan Unicef, terpaksa disimpan di Bandara Al Arish dekat perbatasan.

Bantuan tersebut meliputi makanan, selimut, peralatan medis, termasuk stok darah. Ratusan ton bantuan dari beberapa negara telah terjebak di Mesir selama beberapa hari, menunggu kesepakatan gencatan senjata dan pembukaan perbatasan untuk pengiriman yang aman ke Gaza serta evakuasi beberapa pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah.

Berdasarkan kesepatan, warga negara asing yang terjebak di Gaza akibat kekerasan akan diizinkan menyeberang ke Mesir.

Belum ada informasi mengenai jumlah dan kewarganegaraan asing, namun diyakini mereka termasuk warga Eropa dan Amerika.