JAKARTA,CEKLISSATU - Sejumlah maskapai besar membatalkan penerbangan ke Tel Aviv setelah kelompok Hamas melancarkan serangan terhadap Israel

Maskapai yang menarik penerbangan diantaranya, American Airlines, Air France, Lufthansa, Emirates, dan Ryanair. 

Meski demikian, Bandara Eilat, bandara internasional kedua Israel, tetap beroperasi.

Sementara itu, El Al, maskapai Israel, tetap beroperasi di Tel Aviv. Maskapai ini hanya melayani penerbangan dari Terminal 3 di Bandara Ben Gurion. 

Pihak El Al juga menegaskan bahwa mereka beroperasi sesuai dengan instruksi dari otoritas keamanan Israel.

"Kami mungkin membatalkan penerbangan ke tempat-tempat yang tidak memiliki banyak warga Israel untuk membantu warga Israel lainnya di tempat lain," kata seorang juru bicara kepada wartawan.

Juru bicara Lufthansa mengonfirmasi pembatalan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv, termasuk pada Senin (9/10).

Hal serupa terjadi pada Brussels Airlines, bagian dari grup Lufthansa, yang membatalkan penerbangan ke Tel Aviv

Sementara, Air France telah menghentikan semua penerbangan dari dan ke Tel Aviv hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sedangkan Transavia membatalkan seluruh penerbangan dari Paris dan Lyon ke Tel Aviv, termasuk pada Senin (9/10).

Iberia Express, anak perusahaan Iberia, telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv. Sementara itu, maskapai Italia, ITA, paling cepat membatalkan penerbangan hingga Minggu (8/10) pagi "untuk melindungi penumpang dan awak".

Selain maskapai besar yang disebutkan di atas, Aegean, Swiss, Austrian Airlines, Wizz Air, dan Air Canada juga telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv.

Hingga saat ini, Israel telah melakukan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 300 korban jiwa, serta 1.800 orang lainnya mengalami luka-luka.

Di Gaza, Palestina, sebanyak 232 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 1.697 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pertempuran terus berlanjut antara militan Hamas dan pasukan militer Israel di berbagai wilayah.

Sejumlah warga Israel dilaporkan disandera oleh militan Hamas, meskipun tidak dijelaskan berapa jumlah orang yang menjadi korban sandera.