JAKARTA,CEKLISSATU - Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza utara saat ini hanya memiliki kurang dari 24 jam untuk evakuasi ke wilayah selatan setelah Israel mendesak evakuasi pada Jumat 13 Oktober 2023.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel akan memulai tindakan balasan setelah serangan tak terduga oleh milisi Hamas pada Sabtu (7/10) lalu.

Dilansir Reuters, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa puluhan ribu warga Gaza telah mengikuti instruksi Israel dan bermigrasi ke selatan.

Sebelumnya, 400 ribu orang telah mengungsi beberapa hari sebelumnya akibat gempuran tiada henti dari militer Israel.

Meskipun banyak yang telah meninggalkan daerah tersebut, sebagian lainnya memutuskan untuk tetap tinggal.

"Kematian lebih baik daripada pergi," kata Mohammad, seorang warga Gaza saat berbicara di depan sebuah gedung yang hancur imbas gempuran Israel.

Masjid-masjid di sekitar Gaza juga menyiarkan pesan: "Pertahankan rumahmu. Pertahankan tanahmu."

Setelah Israel mengeluarkan peringatan evakuasi, PBB dan organisasi internasional lainnya memperingatkan tentang potensi bencana yang dapat terjadi jika sejumlah besar orang terpaksa mengungsi

PBB juga menekankan perlunya mencabut blokade untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan dapat masuk.

"Kami membutuhkan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza, sehingga kami bisa mendapatkan bahan bakar, makanan dan air bagi semua orang yang membutuhkan. Bahkan perang pun ada aturannya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sementara itu, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan mustahil memindahkan warga Gaza ke selatan tanpa menimbulkan "konsekuensi kemanusiaan yang buruk".

"Jeratan bagi penduduk sipil Gaza semakin ketat. Bagaimana 1,1 juta orang bisa berpindah melintasi zona perang yang padat penduduknya dalam waktu kurang dari 24 jam," tulis Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths di media sosial.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengungkapkan pemindahan paksa tersebut berpotensi mengulangi peristiwa 1948, di mana ratusan ribu warga Palestina terpaksa melarikan diri dan diusir dari wilayah yang sekarang menjadi milik Israel.

Gaza adalah salah satuwilayah terpadat di dunia, dan saat ini tak ada jalan keluar. Selain blokade yang diberlakukan oleh Israel, Mesir juga menolak untuk membuka perbatasannya dengan Gaza.