CIRIBON, CEKLISSATU - Seekor ular King Kobra sepanjang 4 meter lepas dari kotak paket di salah satu kantor jasa pengiriman barang, Cirebon, Jawa Barat. Kejadian tersebut membuat pegawai panik.

King Kobra itu lepas dari kotak kemasan berbahan kardus saat para pegawai sedang menyortir paket barang kiriman.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Adam Nuridin mengatakan pihaknya mendapat laporan soal King Kobra lepas dari kotak paket pengiriman pada pada Rabu 8 Juni 2022, pukul 09.20 WIB.

Usai mendapat laporan tersebut, pihaknya lantas menerjunkan personel ke lokasi. Selama 23 menit, ular berbisa itu pun ditangkap.

Baca Juga : Ular Sanca Kembang Sepanjang 3 meter Masuk Kandang Ayam, Gegerkan Warga Sukahati

"Salah satu karyawan melapor via telepon dan anggota langsung meluncur ke gudang ekspedisi. Ular tersebut lepas karena packing-nya menggunakan kardus," kata Adam, Kamis 9 Juni 2022.

Pelaksana Harian Tiki Cirebon, Castra mengatakan kotak kardus berisi ular King Kobra itu merupakan paket dari Cilacap, Jawa Tengah. Tujuan pengiriman yaitu wilayah Indramayu, Jawa Barat.

"Kebetulan pada hari ini ada kiriman paket dari Cilacap dengan tujuan ke Indramayu. Ternyata saat sedang proses incoming sortir, isi paket tersebut keluar dari kemasan, dan ternyata isinya ular jenis Kobra yang cukup besar," kata dia.

Mengingat rekan-rekan yang sedang bekerja menyortir barang tidak bisa menanganinya, akhirnya menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran untuk membantu penanganannya.

Dia mengatakan tidak ada korban dalam peristiwa lepasnya ular King Kobra dari kotak kemasan di kantor Tiki Cirebon. Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya.

Baca Juga : Damkar Sektor Citeureup Tangkap Ular Sanca di Pohon Pisang

"Ini suatu pembelajaran yang luar biasa buat kami untuk ke depan. Supaya lebih teliti lagi dalam menerima kiriman paket, apapun itu jenisnya. Terutama yang jenis reptil, sudah pasti kemasannya dan lain sebagainya harus lebih kita tingkatkan lagi," kata Castra.

Ketua Umum Exotic Animals Lovers (Exalos) Kopral Satu Janu Wahyu Widodo, insiden itu diduga karena adanya unsur kelalaian dari pengirim.

"Pengirim ular tersebut tidak mengindahkan standar pengiriman berupa hewan," kata Janu.

Selain itu, di setiap agen ekspedisi juga harus mengecek betul apakah prosedur pengiriman hewan sudah dilakukan oleh pengirim.

"Ditanyakan betul isi paketnya apa dan apakah sudah dikemas sesuai standar pengiriman hewan hidup," tegasnya.