BOGOR, CEKLISSATU-Kisruh Peneriman Peserta Didik Baru atau PPDB beberapa waktu lalu di SMAN 1 Tajurhalang Kabupaten Bogor menuai tanggapan dari Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor.

Anggota Dewan Pendidikan (Wandik) Kabupaten Bogor Siti Mahnin menegaskan sungguh miris dengan kisruh PPDB sistem zonasi yang terjadi di SMAN 1 Tajurhalang.

Menurutnya jika memang sekolah sudah melaksanakan sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah Provinsi itu sah sah saja.

“Namun jika memang ada pelanggaran tentu itu harus ada tindakan tegas, jika memang aturan zonasi seperti itu  sekolah tidak bisa berubah kebijakan dari pemerintah Jabar,”kata Situ Mahnin.

Dengan kejadian yang di Tajurhalang ia menduga hal itu minimnya sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah terhadap pemerintah setempat sehingga terjadi mis komunikasi.

Baca Juga : SMKN 1 Cibinong Diduga Pungli Dengan Dalih Uang Sumbangan  5 Juta Hingga 8 Juta Harus Dilunasi

“Mungkin ini kurang sosialisasi atau bisa jadi masyarakat sudah tahu tetapi tetap memaksakan kehendak,”katanya.

Siti Mahnin juga mengatakan pihaknya akan melakukan kunjungan  ke sekolah SMAN 1 Tajurhalang untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi sampai terjadi konflik orang tua yang tidak terima anaknya tidak bisa masuk sekolah di SMAN 1 Tajurhalang yang padahal jaraknya masih dalam lingkungan sekolah itu.

“Saya akan turun dan memang jika terbukti ada pelanggaran wandik tidak segan segan melaporkan ke sabet pungli,”katanya.

Lebih lanjut untuk mengantisipasi hal serupa dikatakannya sekolah negeri baik SMP maupun SMAN di wilayah Kabupaten Bogor saat ini memang kondisi tidak ideal dibanding dengan antusias anak yang ingin masuk ke sekolah negeri.

Baca Juga : Murka Soal Dugaan Pungli, Dewan Akan Datangi SMKN 1 Cibinong

“Jadi seharunya pemerintah menambah jumlah sekolah negeri karena kondisi saat ini tidak ideal khususnya SMP dan SMA di Kabupaten Bogor,”ungkapnya. 

Sementara itu sebelumnya Humas SMAN 1 Tajurhalang Budi Sanjaya mentakan pihaknya telah melakukan PPDB ini seusai dengan aturan dan sudah maksimal. Bahkan pihak sekolah juga sudah melakukan sosialisasi kepada sekolah swatada dan SMP di wilayah Tajurhalang meskipun diakui untuk ke pihak desa dan kecamatan tidak dilakukan.