BOGOR, Ceklissatu.com - Rencana operasional RSUD Parung akhir tahun ini, terus dimatangkan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pun segera membahas bersama beberapa SKPD terkait untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan.

"Operasional RSUD Parung untuk pelayanan rawat jalan akan segera kami bahas bersama BPKAD juga BKPDSM dan beberapa instansi yang berkaitan lainnya," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, Selasa (13/6/22).

Mike menjelaskan, beberapa SKPD yang dilibatkan merupakan upaya koordinasi. Dimana sejumlah perlengkapan seperti pengadaan alat-alat medis, juga tenaga kesehatan adalah dua di antara hal yang penting sebelum rumah sakit membuka pelayanan.

"Di RSUD Parung saat ini ada 150 kamar. Kita harus memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu, agar saat pelayanan rawat jalan dibuka bisa maksimal," jelasnya.

"Nanti di sana (RSUD Parung-red) bisa melayani pelayanan medik umum, gawat darurat, medis spesialis dasar, spesialis penunjang medik, medik spesialis gigi mulut, keperawatan dan kebidanan serta pelayanan penunjang klinik dan non-klinik," tambah Mike.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengklaim, serapan anggaran untuk pembangunan RSUD Parung di Desa Cogreg, Kecamatan Parung besar Rp93 miliar telah terserap 100 persen.

"Pembangunan fisik untuk tahap pertama sudah selesai. Anggaran Rp93 miliar sudah terserap 100 persen," kata Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

Setelah selesai menyerap bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Barat itu, Pemkab Bogor pun menargetkan RSUD Parung bisa beroperasi tahun ini.

Menurut Iwan, operasional RSUD Parung tersebut merupakan langkah pemerintah untuk memberikan pelayanan pertama bagi masyarakat. Sebab, proses pembangunan tahap dua masih akan terus berlanjut.

"Jadi pelayanan kami akan buka untuk rawat jalan saja. Karena untuk rawat inap masih harus dibangun. Ini langkah awal yang kami lakukan," jelasnya.