JAKARTA, CEKLISSATU - Ratusan orang berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Massa yang mengatasnamakan diri Front Kader Penyelamat (FKP) PPP, meminta Suharso Monoarfa lengser dan mundur dari jabatan Ketum PPP.

Koordinator Aksi, M Somad, menyatakan pihaknya menuntut Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya karena elektabilitas partai yang kian menurun.

"Kami dari anggota DPC datang ke depan kantor DPP PPP Menteng untuk menuntut Suharso Monoarfa lengser dari Ketum PPP," ujar Koordinator Aksi, M Somad, dalam keterangannya, Selasa, 14 Juni 2022.

Somad menjelaskan, demo digelar pada Senin kemarin dengan jumlah massa yang mencapai ratusan orang. Sebelum menggelar aksi, pihaknya mengaku telah mencoba berkomunikasi dengan Suharso untuk menyampaikan tuntutan ini.

Namun, kata dia, tak ada jawaban dari Suharso sehingga mereka tetap menggelar unjuk rasa tersebut. 

Baca Juga : PAN, Golkar dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu: Siapkan Capres di Pemilu 2024?

"Kami sudah melakukan beberapa langkah, bertemu, berdialog, dan sebagainya, tapi mereka mengabaikan dan jangan salahkan kader jika melakukan perlawanan," jelas dia.

Somad menuding Suharso tidak menerapkan demokrasi di tubuh PPP. Selain itu, para Majelis Syariah Pertimbangan PPP juga dinilai tidak melakukan apapun ihwal elektabilitas partai kabah yang stagnan. 

"Maka jangan salahkan kader melakukan satu hal di luar prosedural," kata Somad dikutip Tempo.co.

Menurut survei terbaru yang diadakan oleh Charta Politika, menunjukkan elektabilitas PPP tidak mencapai parliamentary threshold alias ambang batas parlemen 4 persen.

Baca Juga : Tiga Ketua Parpol di Kota Bogor Perkuat Koalisi KIB Untuk Pilpres 2024

PPP berada di peringkat ke-8 dari daftar elektabilitas partai dengan 2,7 persen. Berada di bawahnya, terdapat PAN dengan angka lebih kecil 2 persen.

Meski demikian, survei ini menemukan masih ada 15,8 persen yang tidak menjawab atau menjawab tak tahu. Sehingga, ini bisa menjadi undecided voters yang potensial bagi keduanya.

Di sisi lain, PPP dan PAN diketahui kini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar. Partai Beringin dalam survei ini berada di peringkat ke-3 dengan elektabilitas 11,3 persen.

Survei digelar selama 25 Mei sampai 2 Juni 2022 terhadap 1.200 responden. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka terhadap responden berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error 2,83 persen.