JAKARTA, CEKLISSATU Operasi pasar bersubsidi di Kota Bandung menyalurkan 4.834 paket murah untuk masyarakat.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtuyuliona mengatakan, operasi pasar bersubsidi berlangsung lancar, aman dan kondusif.

Operasi pasar bersubsidi yang diselerenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota bertujuan menekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang Idulfitri melalui pemberian subsidi.

Operasi pasar bersubsidi bakal dilaksanakan hingga 5 April 2024 di Monumen Perjuangan, Jalan Dipati Ukur Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong.

“Mudah-mudahan Operasi pasar bersubsidi ini bisa meringankan beban untuk bapak ibu sekalian,” ucap Bambang, Kamis 4 April 2024.

Bambang mengingatkan masyarakat Kota Bandung agar tidak panik membeli pada momen menjelang Idul Fitri.

Baca Juga : Pemkot Bandung Jamin Hak Buruh Terpenuhi Jelang Idul Fitri  

“Kepada seluruh masyarakat Kota Bandung, saya sampaikan bahwa ketersediaan pangan sampai hari H Idul Fitri aman, jadi tidak usah panic buying,” ingatnya.

Mendukung hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Bulog Jawa Barat M. Attar Rizal menyampaikan stok beras di Jawa Barat hingga lebaran Idul Fitri terbilang aman.

“Sampai Lebaran saya pastikan stok beras di Jawa Barat cukup aman, dan yang bapak ibu beli ini dalam gelaran Operasi pasar bersubsidi merupakan  stok serapan di Jawa Barat,” kata Attar.

Attar juga menyampaikan jika Bulog Jawa Barat siap mensuport seluruh kabupten dan kota yang ada di Provinsi Jawa Barat.

“Bulog adalah Badan Pangan BUMN dan kami siap mendukung Provinsi dan Kabupten/Kota di Jawa Barat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara menyampaikan, operasi pasar bersubsidi merupakan cara pemerintah membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga wajar, juga dapat menekan inflasi.

“Komoditas yang dijual  adalah paket beras premium kemasan 5 kg, gula premium kemasan 2 kg dan minyak goreng premium kemasan 2 liter,” jelas Noneng.

Harga normal paket tersebut dibandrol dengan harga Rp146.700, kata Noneng, namun setelah disubsidi, masyarakat bisa membelinya di operasi pasar bersubsidi dengan harga Rp101.000 atau mendapat subsidi sebesar Rp45.700.