JAKARTA, CEKLISSATU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan ekonomi Indonesia kembali surplus untuk 34 kali beruntun. 

Surplus sebesar US$ 5,48 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. 

Ekspor yang lebih tinggi, yaitu US$ 21.40 miliar berasal dari ekspor. Angka ini berasal dari 12 lembaga konsensus pasar. 
Baca Juga : Tekanan Ekonomi AS Meningkat, Mata Uang Asia Bervariasi

Konsensus memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Februari 2023 sebesar US$ 3,2 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengungkapkan impor Indonesia pada Februari memang turun cukup dalam. Ekspor mengalami penurunan, tetapi impor turun lebih besar lagi.

"Surplus neraca perdagangan Indonesia terjadi di tengah penurunan impor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor," kata Habibullah, dalam konferensi pers online, Rabu 15 Maret 2023.

Habibullah menambahkan, penurunan impor utamanya didorong oleh penurunan impor bahan baku sebesar 15.09% pada Februari.

Surplus selama 34 bulan berturut-turut akan memberikan dampak positif bagi ekonomi RI,” tutup Habibullah.