JAKARTA, CEKLISSATU - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribuso dalam perkembangan ekonomi di kawasan ASEAN

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menilai usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM berperan penting dalam meningkatkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menciptakan peluang untuk membuat kemajuan di kawasan ASEAN

"UMKM memberikan kontribusi sekitar 35 persen sampai 69 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di setiap negara anggota ASEAN," ungkap Sri Mulyani dalam acara High Level Dialogue (Seminar) on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Kabupaten Badung, Bali, Rabu 29 Maret 2023.

Baca Juga : Forum Ekraf Bogor Berkolaborasi dengan Lembaga Keuangan Finatra FIFGROUP untuk Dukung UMKM Menuju Global

Penyerapan tenaga kerja sebesar 85 hingga 97 persen di kawasan ASEAN juga berasal dari peran UMKM

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, kolaborasi yang kuat antar negara-negara ASEAN, akan menciptakan kerangka kerja yang sehat dan kuat. Sehingga memberikan manfaat, tidak hanya bagi pembuat kebijakan tetapi juga bagi UMKM.

Sri Mulyani juga menyinggung mengenai kejelasan jalur bagi UMKM

“Sangat penting untuk memiliki prinsip prasyarat agar kerangka kerja dapat mengelola ekosistem digital yang bermanfaat, dapat diakses, serta terjangkau. Tetapi pada saat yang sama juga dapat mengamankan dan memberikan manfaat optimal, terutama pada perlindungan data untuk UMKM di ASEAN,” ujar Sri. 

Kerangka kerja tersebut adalah pertama, pertukaran informasi yang melibatkan sektor publik dan swasta untuk memungkinkan ekosistem ekonomi digital di negara-negara ASEAN, memungkinkan UMKM menjadi digital dan mendapatkan akses keuangan, serta memungkinkan UMKM untuk terhubung dengan pedagang di ASEAN.

Kerangka kerja kedua yaitu pusat data yang menghimpun penyampaian kebijakan penting yang mampu menyediakan secara terstruktur sekaligus mengelola data tersebut.

Ketiga adalah memastikan perlindungan keamanan partisipasi UMKM dalam ekosistem digital.