JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ditengah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, industri tekstil diklaim masih berjaya. Itu dilihat dari nilai ekspor indsutri tekstil.

Ekspor produk tekstil seperti pakaian dan aksesoris rajutan tumbuh 19,4 persen. Kemudian, ekspor produk non rajutan yang tumbuh 37,5 persen.

Pemerintah akan berkoordinasi melihat permasalahan yang terjadi di industri tekstil, sehingga tidak terjadi PHK besar-besaran. 

"Fenomena PHK ini kita akan monitor secara spesifik dengan kementerian/lembaga lain, karena kalau kita lihat produk tekstil ini, data ekspor ini menunjukkan pertumbuhan yang tinggi," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Kamis 3 November 2022

Namun, kemungkinan badai PHK ini akan terjadi karena adanlya relokasi pabrik, utamanya ke Pulau Jawa. Upah yang lebih murah adalah alasan pengusaha melakukan relokasi.

Namun, jika relokasi pabrik, maka PHK tidak terjadi. Artinya, tercipta lapangan kerja baru di lokasi relokasi.