JAKARTA,CEKLISSATU – Rupiah terancam melemah pada perdagangan Rabu pagi 26 Oktober 2022. Nilai tukar rupiah melemah 0,22% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.620/US$ Selasa kemarin.

Berdasarkan polling Reuters, PDB AS diprediksi akan tumbuh 2% di kuartal III-2022. Artinya, Amerika Serikat akan lepas dari resesi.

Namun, masih ada risiko Amerika Serikat bakal mengalami double dip recession.

Survei terbaru yang dilakukan Wall Street Journal terhadap para ekonom, menunjukkan sebanyak 63% memprediksi Amerika Serikat akan mengalami resesi 12 bulan ke depan. Persentase tersebut naik dari survei Juli sebesar 49%.

Baca Juga : Dolar AS Ngamuk, Kurs Rupiah Jeblok Rp 15.267 Per USD

Rupiah terus tertekan sejak menembus ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50).

MA 50 merupakan resisten kuat, sehingga tekanan pelemahan akan lebih besar ketika rupiah menembusnya.

Rupiah kini berada di atas Rp 15.450/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 38,2%. Level tersebut bisa menjadi 'gerbang keterpurukan' bagi rupiah, selama tertahan di atasnya. Terbukti, rupiah terus tertekan setelah menembus level tersebut.

Untuk hari ini, jika menembus level Rp 15.650/US$ ada risiko rupiah melemah Rp 15.670/US$ hingga Rp 15.680/US$.

Support terdekat berada di Rp 15.600/US$ jika ditembus, rupiah berpeluang menguat menuju Rp 15.570/US$, sebelum ke Rp 15.550/US$.