JAKARTA, CEKLISSATU – Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengajak Polri memperkuat kolaborasi pengawasan Pemilu 2024

Penguatan kolaborasi Bawaslu-Polri itu untuk mencegah dan menangani pelanggaran Pemilu 2024, utamanya di media sosial (medsos).

"Polisi dan Bawaslu bisa berkolaborasi memetakan dan mendeteksi dini kerawanan Pemilu, khususnya dimensi konteks sosial politik," ungkap Lolly Suhenty, Rabu (22/11/2023). 

Baca Juga : Bantu Masyarakat Permudah Bikin Laporan, Polda Riau Luncurkan Aplikasi Polri Sirine

"Seperti keamanan, otoritas penyelenggara Pemilu, dan otoritas penyelenggara negara," tambahnya.

Lolly Suhenty berharap Polri dapat meredam gejala politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian. Tidak terkecuali, politik uang pada masa kampanye.

Kolaborasi tersebut bertujuan memperkuat sosialisasi dan penguatan netralitas kepada seluruh aparat kepolisian. 

Kolaborasi sekaligus mencegah dan menindak pelanggaran pelanggaran UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

"Bisa dibuat patroli pengawasan siber, belajar dari pengalaman Pemilu 2019, Bawaslu, KPU, KPI, Kemenkominfo, dan Polri," terangnya. 

"Melakukan kolaborasi mencegah potensi maupun embrio berkembangnya politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian di medsos," lanjutnya.

Lolly SUhenty pun membeberkan hasil pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dikaji Bawaslu. Hasilnya, medsos merupakan salah satu kerawanan krusial.