BOGOR, CEKLISSATU - Dibukanya layanan kesehatan bagi caleg yang mengalami stres akibat gagal dalam kontestasi Pemilu 2024 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mendapatkan dukungan positif dari Ketua DPRD, Rudy Susmanto.

Menurutnya, adanya layanan kesehatan itu bisa membantu caleg yang gagal untuk bisa menjaga kesehatan mental mereka. "Bagaimanapun, langkah tersebut perlu dilakukan agar dampaknya tidak berkepanjangan," tutur Rudy, Rabu (21/2/2024).

Rudy mengatakan, sudah seharusnya para caleg yang ingin berkompetisi memperebutkan jatah kursi di parlemen mempersiapkan diri mereka, apabila ternyata gagal memenuhi syarat suara yang ditentukan untuk bisa masuk ke legislatif.

Baca Juga :  Diperingati Setiap 21 Februari, Ini Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional

"Mempersiapkan kemungkinan terburuk sudah sepatutnya dilakukan. Sebab bagaimanapun, manusia hanya bisa berusaha," katanya.

Wakil Sekjen Partai Gerindra itupun meminta agar para caleg yang tidak lolos agar menerima hasilnya dengan lapang dada atau legowo. Rudy yakin setiap kejadian akan ada hikmahnya.

“Tugas kita hanya berjuang saja, hasilnya tentu sudah ada yang menentukan. Mungkin ada pelajaran yang bisa dipetik dari hasil tersebut," tukasnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, membuka layanan kesehatan jiwa khusus calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dalam kontestasi Pileg 2024.

Layanan tersebut dibuka di empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkab Bogor. Seperti RSUD Cibinong,
RSUD Leuwiliang, RSUD Ciawi dan RSUD Cileungsi.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menjelaskan, pada pelayanan kesehatan tersebut pihaknya dibantu oleh para psikiater dan spesialis kesehatan jiwa. Tujuannya, untuk mengantisipasi tingginya tingkat stres yang dialami caleg gagal di Kabupaten Bogor.

“Kita siapkan pelayanan psikiater di RSUD, ada spesialis kesehatan jiwa. Meski untuk secara khusus memang tak seperti ini, tapi jika ada indikasi stres ya tinggal ke rumah sakit saja,” ungkap Agus belum lama ini.

Pemkab Bogor membuka layanan konsultasi untuk para caleg gagal. Menurut Agus, potensi stres sangat tinggi terjadi mengingat mereka (caleg) berlomba-lomba untuk memenangkan suara hati masyarakat demi duduk di kursi DPR/DPRD.

“Jadi kalau ada caleg yang gagal atau gimana tinggal konsultasi saja ke dokter psikiater,” tuturnya.