BOGOR, CEKLISSATU – UPT 4 Disdukcapil melakukan jemput bola dalam menjaring pemilih potensial dengan melakukan perekaman KTP Elektronik (E-KTP) kepada pelajar, berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bogor, Kabupaten Bogor, pada Kamis (5/10/2023).


Kepala UPT 4 Disdukcapil, Toni Topani menyebutkan, pihaknya mempunyai Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) potensial yang jumlahnya cukup banyak.


“Kami menyisir bekerjasama dengan setiap sekolah. Ini sudah yang ke delapan kali, dan sekarang di MAN 2 Bogor. Perekaman kami sengaja jemput bola ke sekolah, dan sudah ada 76 orang terekam,” ungkap Toni Topani kepada Ceklissatu.com.

Baca Juga : Simulasi Sispamkota, Polres Bogor Siap Mengamankan Pemilu 2024


Kemudian di tahap kedua ada 50 perekaman pertama di MAN 2 Bogor, dan sudah aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) nya.


“Tinggal perekaman yang sekarang, karena menunggu durasi waktu sekitar 6 jam. Jika ada permohonan lagi kami aktivasi siswa yang sudah terekam,” terangnya.


Toni melanjutkan, di MAN 2 Bogor tersebut sudah dilakukan dua kali perekaman. Meski begitu, pihaknya akan tetap menjaring atas seizin pimpinan kepala dinas bahwa perekaman harus mencapai target, agar DP4 tuntas terekam.


Toni mengatakan, total sampai saat ini sudah ada 7 sekolah yang dilakukan jemput bola perekaman E-KTP.


Di antaranya SMAN Jasinga, SMA Cigudeng, SMA Nanggung, SMA Tenjo, SMA Leuwisadeng, dan MAN 2 Bogor.


“Insha Allah siswa di sekolah ini bisa tercover dan terekam seratus persen. MAN 2 Bogor ini beda dengan SMA lainnya, karena siswa di sini sebarannya bukan hanya di Leuwisadeng. Jadi ada di jasinga, Rumpin, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung dan Cigudeg.


Selain itu, guna memaksimalkan perekaman, pihaknya mengundang operator yang ada di wilayah. Seperti Kecamatan Nanggung, Cigudeg, dan terutama Leuwisadeng.


“Semua kami undang, karena paswordnya punya wilayah masing-masing,” ucapnya.


Sedangkan untuk Rumpin dan Pamijahan menurutnya, tetap berusaha dan koordinasi dengan UPT yang punya wilayah.


“Siswa yang diincar dalam perekaman yaitu pada saat Pemilu 2024 nanti usianya sudah 17 tahun, hal itu skala prioritas. Dan kondisi saat ini 17 tahun. Atau misalnya ada yang 18 tahun itu juga pasti direkam, karena itu target,” tegasnya.


Sementara itu, Wakil Bidang Kesiswaan di MAN 2 Bogor, Hendra mengatakan, di sekolahnya sudah dua kali dilakukan perekaman.


“Yang pertama sekitar 165 orang. Karena ketika itu waktunya tidak mencukupi, akhirnya dibuka kembali untuk sesi kedua perekaman,” ucap Hendra kepada Ceklissatu.com.


Ia mengaku, sangat terbantu dengan adanya perekaman E-KTP di sekolah. Karena siswa tidak perlu lagi harus ke kecamatan, tetapi bisa langsung di sekolah.


Perekaman tidak hanya dilakukan kepada siswa-siswi saja, melainkan para guru juga aktif IKD, mengaktivasi KTP elektronik.


“Kami sangat terbantu dengan adanya program Disdukcapil yang jemput bola perekaman di sekolah, para siswa tidak perlu repot lagi. Mereka bisa langsung direkam di sekolah, ini efisiensi waktu,” pungkasnya.