BOGOR, CEKLISSATU - Ketua Kwarcab Kabupaten Bogor, Agus Ridho menyebutkan, bahwa 76 anggota Pramuka yang berangkat ke Korea Selatan dalam agenda Jambore Dunia dalam kondisi sehat di tengah kabar akan adanya topan khanun di sana.

“Sampai saat ini alhamdulillah masih aman kondisi fisik 76 anggota pramuka asal Kabupaten Bogor yang mengikuti Jambore Dunia di Korea Selatan,” katanya kepada wartawan, Rabu 9 Agustus 2023.

Menurutnya, per hari kemarin 39.000 peserta Jambore Dunia Pramuka se-Dunia ke 25 termasuk 76 anggota Pramuka asal Kabupaten Bogor, telah dipindahkan untuk menghindari topan khanun tersebut.

Baca Juga : Truk Tangki Air Kecelakan di Tol Jagorawi, Penumpang Luka-Luka

“Diperkirakan topan khanun ini menerjang lokasi perkemahan dari tanggal 9-10 Agustus 2023 dan seluruh proses pemindahan diatur oleh Pemerintah Korea Selatan untuk memindahkan peserta yang masih ada dari 155 negara termasuk Indonesia ke tempat yang lebih aman di Seoul dan sekitarnya,” ungkapnya.

Pemindahannya, kata dia,  didahulukan peserta didik dan dilanjutkan pemindahan orang-orang dewasa yang tergabung dalam Jambore, baik sebagai Contingent Management Team maupun International Service Team.

“Dan informasinya KBRI Seoul juga menyiapkan beberapa mahasiswa Indonesia yang bisa berbahasa Korea untuk membantu komunikasi antara para peserta didik dengan pihak-pihak terkait di setiap lokasi pemindahan peserta Indonesia,” jelasnya.

Diketahui, 76 anggota Pramuka Kabupaten Bogor ini sebelumnya dilepas Sekda Burhanudin di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Selasa 25 Juli 2023.

Burhan mengatakan, peserta yang ikut serta sudah terseleksi dan dibekali dengan kompetensi kepanduan yang baik. Ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bogor agar menjadi Kwarcab terbaik, termaju dan tergiat di Jawa Barat tahun 2025.
 
“Saya berpesan kepada para peserta Jambore Dunia yang akan berangkat, jaga nama baik Kabupaten Bogor, jadikan kesempatan ini sebagai ajang berbagi pengalaman, saling mengenal dan menghargai budaya negara lain, berbagi pengetahuan, serta mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu global,” kata Burhan.

ERUL