BOGOR, CEKLISSATU - Masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi, memang masih menjadi penyebab utama dalam tersendatnya pertumbuhan anak. Masyarakat luas mengenalnya dalam istilah Stunting, atau lebih familiar dengan terhambatnya tumbuh kembang tinggi fisik anak. 


Sayangnya, angka stunting di Kota Bogor dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Dilansir dari web resmi Kota Bogor, angka stunting di Kota Bogor tercatat 16 persen  di tahun 2022 menjadi 18,7 persen di tahun 2023 , dan menjadi keharusan turun ditargetkan 14 persen di tahun 2024.


Target turunnya angka stunting tersebut dikemukakan founder Gerakan Ngariung Sehat Bogor, Dokter Rayendra pada seminar “Cukup Dua telur Semensta Mencegah Stunting” , Senin 10 Juli 2023 di Kecamatan Sukaresmi Kota Bogor.

Baca Juga : Tak Hanya Mutasi, Pemkab Bogor Juga Segera Lelang Jabatan Kepala Dinas


“Edukasi langsung kepada para orang tua penting dilakukan karena mereka adalah ujung tombak pemberian gizi terhadap anak bangsa,” jelas Dokter Rayendra.


Lebih lanjut Dokter Rayendra yang tengah aktif kunjungan ke tiaptiap kelurahan Kota Bogor dalam program Ngariung Sehatnya berjanji akan membawa program memerangi stunting di setiap kegiatannya.


“Cukupkan konsumsi protein di anak bawah 2 tahun, kampanyekan semangat tersebut, niscaya  angka stunting Kota Bogor akan menurun di tahun 2024,” pungkas Dokter Rayendra