JAKARTA, CEKLISSATU - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selamat dari teror bom asap oleh seorang pria di Wakayama. Kishida berhasil dievakuasi tanpa luka dalam acara publik.


Seorang saksi mengatakan mereka melihat seseorang melemparkan sesuatu, diikuti asap, sementara yang lain mengatakan mereka mendengar ledakan besar menurut media lokal.


Dia ditangkap karena dicurigai menghalangi bisnis dan kemudian diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai Ryuji Kimura yang berusia 24 tahun. Motivasinya masih belum jelas.


Penyiar publik Jepang, NHK, mengutip Kishida yang mengatakan ada "ledakan keras" di tempat tersebut. "Polisi sedang menyelidiki detailnya, tapi saya ingin meminta maaf karena telah membuat banyak orang khawatir dan membuat mereka kesulitan."


Cuplikan siaran NHK di mana kerumunan orang tampaknya melarikan diri dari tempat kejadian.


Rekaman itu juga menunjukkan orang-orang berkerumun di sekitar satu orang, menahannya, dan kemudian membawanya pergi.


Kishida baru saja mulai menyampaikan pidato setelah berkeliling pelabuhan nelayan di Wakayama untuk acara kampanye ketika benda itu terlempar dan dia berlindung.


Setelah kejadian tersebut, Kishida berpidato di hadapan massa di lokasi lain dan mengatakan bahwa insiden tersebut tidak boleh mengganggu proses pemilu.


Seorang wanita di tempat kejadian mengatakan kepada NHK: "Saya tercengang. Jantung saya masih berdetak kencang."


Seseorang yang mengatakan mereka melihat sebuah benda terbang di udara mengatakan itu memberi mereka "perasaan buruk, jadi kami lari dengan sangat cepat".


"Kemudian kami mendengar suara yang sangat keras. Itu membuat putri saya menangis," tambah mereka.


Saksi lain mengatakan kepada NHK bahwa kerumunan mulai bubar dengan panik sebelum ledakan terdengar, karena seseorang mengatakan ada bahan peledak yang dilemparkan.