BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus menggeber pembangunan kantung parkir untuk kendaraan angkutan tambang. Untuk tahap pertama, kantung parkir dibangun di perbatasan Kecamatan Parungpanjang dan Tenjo tepatnya di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, pembangunan kantung parkir ini bekerjasama dengan Perhutani. Nantinya, total luas lahan yang akn digunakan untuk kantung parkir sekitar 10 hektare yang tersebar di dua lokasi.

"Pembangunannya sudah dimulai, untuk tahap awal kita bangun di Desa Ciomas, nanti dilengkapi kamar mandi, musala dan pos jaga. Ini bisa menampung sekitar 1000 kendaraan," kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga : Suka Konsumsi Teh di Pagi Hari, Ternyata Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

Iwan berharap pembangunan kantung parkir ini bisa mengurai kepadatan angkutan tambang dan memaksimalkan penerapan jam operasional kendaraan tambang.

"Saya ingin penanganan angkutan tambang ini dilakukan secara kontinu dan cepat agar secara bertahap kita bisa selesakan satu per satu akar masalahnya," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menjelaskan, pembangunan kantung parkir tahap pertama ini ditargetkan bisa selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

Untuk tahap pertama di Desa Ciomas, lahan yang akan dibangun kantung parkir seluas 4 hektare. Selanjutnya untuk tahap kedua, Pemkab Bogor akan membangun kantung parkir di Ruas Jalan Sudamanik, Kecamatan Parungpanjang. Kantung parkir ini nantinya diharapkan bisa menampung lebih dari 2000 kendaraan.

"Sesuai instruksi Bupati Bogor, penanganan kendaraan angkutan tambang harus dilakukan secara kontinu dan cepat. Saat ini kita terus memaksimalkan penerapan jam operasional sambil mencari solusi jangka menengah dan panjang lainnya, salah satunya dengan membangun kantung parkir ini," ujar Dadang.

Selain itu, Hengki meminta dukungan semua pihak, termasuk masyarakat agar rencana penataan angkutan khusus tambang ini bisa terealisasi dengan maksimal. Ia juga terus mendengar masukan masyarakat dalam penataan tersebut. 

"Saya minta dukungan semuanya, kita tidak lagi bicara ini kewenangan siapa, statusnya jalannya apa, tapi bicara Kabupaten Bogor. Semua harus berkolaborasi jika ingin masalah ini bisa terurai," tandasnya.