BOGOR, CEKLISSATU - Adanya deklarasi Bogor Bersih Narkoba atau Bogor Bersinar yang dicanangkan Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu di SMPN 1 Cibinong, Kamis, (11/1/2024) lalu. Mendapat dukungan positif dari Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Bogor, Dedi Budi Sumardi.

Menurut Debus sapaan akrabnya Bogor Bersinar yang dideklarasikan Pj Bupati Bogor itu adalah bukti kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terhadap dunia pendidikan untuk terhindar dari bahaya narkoba.

“Deklarasi Sekolah Bersinar ini salah satu bentuk langkah Preventif dalam pencegahan bahaya Narkoba supaya tidak masuk dalam lingkungan pendidikan,” tegas Dedi Budi Sumardi, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga : Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Bandara Abdulrachman Saleh Malang Ditutup Sementara

Dengan adanya deklaras Bogor Bersinar itu, masih kata Debus, secara tidak langsung MKKS SMP Kabupaten Bogor bersama para kepala sekolah dan para guru akan benar benar melindungi pelajar sebagai generasi muda dari ancaman bahaya Narkoba.

MKKS SMP sangat mengapresiasi sikap Pj Bupati Bogor yang sangat respek dengan program Sekolah Bersinar,” tukasnya.

Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu gandeng Kepala Sekolah SMP se-Kabupaten lakukan deklarasi Sekolah Bersih Narkoba (Bersinar), sebagai bentuk komitmen dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bogor, yang berlangsung di SMPN 1 Cibinong, Kamis (11/1/24).
 
Dalam kesempatan ini Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu, meminta kepada seluruh sekolah baik SD dan SMP di Kabupaten Bogor untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya narkoba sekolah.
 
“Saya sangat apresiasi deklarasi Sekolah Bersinar yang dimulai dari tingkat SMP semoga bisa dilanjutkan ke tingkat SD, saya harap Sekolah Bersinar ini dapat memperkuat komitmen dalam mencegah dan memberantas narkoba di kalangan generasi muda di level SD hingga SMP,” ungkap Asmawa Tosepu.
 
Menurut Asmawa Tosepu, masa pendidikan jenjang SMP merupakan masa dimana anak usia remaja dalam proses pencarian jati diri, di masa itulah muncul rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba tentu harapannya dapat mencoba hal-hal yang bersifat positif. Manakala kondisi yang diharapkan anak dan generasi muda dapat mencoba sesuatu yang baru ke hal yang positif.
 
“Agar tidak beralih ke hal yang negatif, sehingga dibutuhkan pendampingan yang intensif. Seperti kita tahu bersama bahwa bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba terus mengancam sektor pendidikan. Maka dibutuhkan edukasi terus menerus dan berkelanjutan di sektor pendidikan mengenai bahaya narkoba,” terangnya.